BI Banten Apresiasi Pengungkapan Sindikat Uang Palsu Antar Provinsi
Bank Indonesia Provinsi Banten memberikan apresiasi kepada Polda Banten atas keberhasilannya mengungkap sindikat uang palsu lintas provinsi Banten-Jawa Barat yang melibatkan 14 tersangka, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan Rupiah.
![BI Banten Apresiasi Pengungkapan Sindikat Uang Palsu Antar Provinsi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230258.383-bi-banten-apresiasi-pengungkapan-sindikat-uang-palsu-antar-provinsi-1.jpeg)
Serang, 6 Februari 2024 - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Ameriza M Moesa, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Polda Banten atas keberhasilannya mengungkap sindikat peredaran uang palsu (UPAL) lintas provinsi yang melibatkan 14 tersangka. Pengungkapan kasus ini, yang melibatkan jaringan antara Banten dan Jawa Barat, dinilai memberikan dampak positif terhadap kepercayaan masyarakat terhadap keamanan Rupiah.
Kepercayaan Masyarakat dan Pengamanan Rupiah
Ameriza menekankan pentingnya peran aktif Polda Banten dalam memberantas peredaran UPAL. "Apresiasi kami sangat besar, karena pengungkapan kasus ini berdampak positif terhadap kepercayaan rakyat," ujarnya dalam pernyataan di Serang, Kamis. Ia menambahkan bahwa keberhasilan penindakan ini akan membuat para pelaku kejahatan serupa semakin takut beroperasi.
Keberhasilan pengungkapan kasus ini, yang dimulai dari laporan pada 19 Januari lalu, menunjukkan komitmen penegak hukum dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keamanan mata uang Rupiah. "Semakin intensif upaya penindakan, semakin aman masyarakat merasa. Kami yakin, dengan upaya Polda ini, kepercayaan terhadap Rupiah dapat terus terjaga," tambah Ameriza.
Kualitas UPAL yang Relatif Rendah
Ameriza juga menjelaskan bahwa kualitas UPAL yang diedarkan sindikat ini masih terbilang rendah dan mudah dideteksi menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). UPAL tersebut tidak menunjukkan perubahan warna (shifting color) yang meyakinkan, dan warnanya tampak kurang kuat.
"Teknologi yang digunakan pelaku masih rendah, sehingga shifting color tidak terlihat jelas. Warna juga agak sedikit berpendar, tidak terlalu kuat. Dari sisi kualitas, masih relatif rendah," jelasnya. Selain itu, UPAL tersebut menggunakan bahan kertas biasa, berbeda dengan uang Rupiah asli yang terbuat dari serat kapas yang sulit ditiru.
"Bahan serat kapas pada uang Rupiah asli sangat sulit ditiru karena sulit ditemukan di pasaran. Ini menjadi salah satu kelebihan Rupiah dari sisi keamanan," ujar Ameriza. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi pemalsuan uang berkembang, keunggulan keamanan Rupiah asli tetap terjaga.
Modus Operandi dan Penindakan
Polda Banten berhasil meringkus 14 tersangka yang terlibat dalam sindikat pembuat dan pengedar UPAL lintas provinsi Banten-Jawa Barat. Modus operandi sindikat ini adalah menawarkan UPAL kepada korban dengan iming-iming keuntungan berlipat ganda.
Korban akan mendapatkan UPAL dengan nilai empat kali lipat dari uang asli yang mereka serahkan. Keberhasilan penangkapan ini menunjukkan efektivitas kerja sama antara BI dan kepolisian dalam memberantas kejahatan ekonomi, khususnya peredaran UPAL.
Penindakan tegas terhadap sindikat ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah peredaran UPAL yang lebih luas. Keberhasilan ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional. BI akan terus berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan keamanan dan kepercayaan terhadap Rupiah tetap terjaga.