BI Berikan Bantuan Alsintan dan Saprodi untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Boltim
Bank Indonesia (BI) memberikan bantuan sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian kepada Kelompok Tani Blessing di Bolaang Mongondow Timur untuk meningkatkan produktivitas dan menekan inflasi.

Bank Indonesia (BI) memberikan bantuan berupa sarana produksi pertanian (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan) kepada Kelompok Tani (Poktan) Blessing di Desa Bongkudai Baru, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara. Bantuan ini diberikan pada Selasa, 18 Maret 2024, sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan pemerintah dan pengendalian inflasi.
Kepala BI Perwakilan Sulut, Andry Prasmuko, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program strategis BI untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, khususnya komoditas cabai rawit yang menjadi penyumbang utama inflasi di Boltim. Bantuan yang diberikan meliputi bibit, pupuk, mulsa, sarana pengendali hama tanaman (PHT), cultivator, sprayer, dan alkon (mesin pompa air).
Program ini merupakan wujud nyata dukungan BI kepada petani binaan dalam program Petani Unggulan Sulawesi Utara (Patua). BI berharap bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian di Boltim. Bantuan ini juga mencakup pendampingan selama satu tahun dalam program Patua tahun 2024.
Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Pertanian di Boltim
Ketua Poktan Blessing, Jefta Sekeon, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. Poktan Blessing yang berdiri sejak 2012 mengelola lahan seluas 11 hektar untuk menanam cabai rawit, tomat, bawang daun, kentang, dan jahe merah. Ia menekankan pentingnya bantuan tersebut, tidak hanya untuk sarana prasarana, tetapi juga pendampingan yang diberikan.
Ketua DPRD Kota Kotamobagu, Samsudin Dama, memberikan apresiasi atas efektivitas bantuan BI. Ia menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam pertanian untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi, terutama di Boltim sebagai sentra hortikultura. Bantuan alsintan, seperti cultivator, telah terbukti efektif; pengolahan lahan yang semula membutuhkan 12 orang kini hanya memerlukan 2 orang.
Samsudin Dama juga berharap program serupa dapat diperluas ke wilayah lain, termasuk daerah pesisir Boltim. Penggunaan teknologi pertanian modern terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga berdampak positif pada perekonomian petani.
Rincian Bantuan:
- Bibit
- Pupuk
- Mulsa
- Sarana Pengendali Hama Tanaman (PHT)
- Cultivator
- Sprayer
- Alkon (mesin pompa air)
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan produktivitas pertanian di Boltim akan meningkat, sehingga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan menekan laju inflasi.