BI: Ekonomi Sumbar Proyeksi Tumbuh hingga 5,2 Persen di 2025
Bank Indonesia perkirakan ekonomi Sumatera Barat akan tumbuh hingga 5,2 persen pada tahun 2025, didorong oleh penurunan suku bunga dan pembangunan infrastruktur.

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat memprediksi pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 4,4 hingga 5,2 persen pada tahun 2025. Angka ini meningkat dibandingkan proyeksi pertumbuhan tahun 2024 sebesar 4 hingga 4,8 persen. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, di Padang pada Kamis lalu.
Optimisme BI terkait target pertumbuhan 5,2 persen didorong oleh beberapa faktor kunci. Salah satunya adalah kebijakan penurunan suku bunga yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Penurunan suku bunga acuan BI dari 6 persen menjadi 5,75 persen pada Januari 2024 diharapkan dapat menstimulus penyaluran kredit dan menarik minat investor untuk meningkatkan investasi di Sumatera Barat.
Faktor lain yang turut berkontribusi adalah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. BI berharap kepala daerah terpilih dapat menjadi penggerak ekonomi daerah melalui implementasi janji-janji politiknya, khususnya di sektor ekonomi. Komitmen pemerintah daerah dalam menjalankan program-program pembangunan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain pertumbuhan ekonomi, BI juga menargetkan pengendalian inflasi di angka 2,5 persen plus minus satu persen pada 2025. Target ini konsisten dengan tahun sebelumnya. Dengan pengendalian inflasi yang stabil, diharapkan tercipta stabilitas harga yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Stabilitas harga yang terjaga akan memberikan kepastian bagi para pelaku usaha untuk berkembang.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, BI memberikan sejumlah rekomendasi. Salah satunya adalah suksesnya program makan bergizi gratis. Program ini dinilai sangat penting karena akan meningkatkan permintaan berbagai komoditas pangan, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Rekomendasi lainnya adalah fokus pada pembangunan infrastruktur. Gubernur dan wakil gubernur terpilih didorong untuk terus membangun infrastruktur di Sumatera Barat. Peningkatan infrastruktur dinilai krusial untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan membuka akses pasar yang lebih luas.
Kepala BI Perwakilan Sumbar menekankan pentingnya infrastruktur dalam konektivitas antar daerah. Infrastruktur yang memadai akan memperlancar distribusi barang dan jasa, mendukung mobilitas, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembangunan infrastruktur juga akan membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru.
Kesimpulannya, Bank Indonesia optimistis ekonomi Sumatera Barat akan tumbuh signifikan di tahun 2025. Optimisme ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk penurunan suku bunga, hasil Pilkada 2024, dan sejumlah program pemerintah. Namun, keberhasilan pencapaian target tersebut sangat bergantung pada implementasi strategi dan program yang tepat, termasuk pembangunan infrastruktur dan program makan bergizi gratis.