BI Jateng Waspadai Lonjakan Harga Pangan Jelang Ramadhan 1446 H
Bank Indonesia Jawa Tengah (BI Jateng) meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mewaspadai kenaikan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H, terutama beras dan cabai, serta telah melakukan High Level Meeting untuk membahas lang

Semarang, 17 Februari 2024 - Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah (BI Jateng) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kenaikan harga komoditas pangan menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, dalam kegiatan 'Angkring' (updAte iNformasi dan perkembanGan eKonomi RegIonal jateNG) di Semarang.
Rahmat Dwisaputra menekankan pentingnya antisipasi kenaikan harga, terutama pada komoditas strategis seperti beras dan cabai. "Perlu diwaspadai peningkatan harga komoditas pangan, seperti beras, cabai merah dan cabai rawit," ujarnya, " mengingat curah hujan yang cukup tinggi pada awal tahun. Serta, peningkatan 'demand' menjelang Ramadhan dan Idul Fitri pada triwulan I 2025."
Langkah Antisipasi Kenaikan Harga
Menyikapi potensi lonjakan harga, BI Jateng bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelar rapat tingkat tinggi (High Level Meeting/HLM). Rapat yang dipimpin langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah ini melibatkan pimpinan daerah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
"Intinya, kami akan tingkatkan koordinasi TPID se-Jateng. Bahkan, Bank Indonesia Solo, Tegal, Purwokerto juga hadir bersama tim TPID-nya," jelas Rahmat. "Apa yang kami sudah lakukan di tahun lalu akan terus lakukan pada tahun ini."
Langkah-langkah konkret yang akan diambil meliputi intensifikasi Gerakan Pangan Murah (GPM) dan memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian untuk mendukung produktivitas komoditas pertanian strategis. Strategi 'menanam the of seasson' juga akan diterapkan untuk menjaga pasokan pangan di luar musim panen.
Koordinasi dan Kolaborasi
Pertemuan HLM tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia dan Andi Reina Sari. Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto (Christoveny), Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal (Bimala), dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Solo (Hesti Candra Sari) juga turut berpartisipasi secara daring.
Koordinasi yang kuat antara BI Jateng, TPID, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait menjadi kunci keberhasilan dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. BI Jateng berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga komoditas dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah terjadinya gejolak harga yang signifikan.
Pentingnya Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan menghadapi potensi kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri sangatlah penting. Dengan langkah-langkah strategis yang telah direncanakan, diharapkan dampak kenaikan harga dapat diminimalisir dan daya beli masyarakat tetap terjaga. BI Jateng akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan di Jawa Tengah.
Melalui berbagai program dan strategi yang telah disusun, diharapkan masyarakat Jawa Tengah dapat merayakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman, tanpa harus khawatir dengan lonjakan harga kebutuhan pokok.