BKSDA Kaltim Garap Areal Konservasi Baru di 2025 untuk Selamatkan Bekantan
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur (BKSDA Kaltim) akan mengembangkan areal konservasi baru pada tahun 2025 untuk melindungi habitat bekantan, primata endemik Kalimantan yang terancam punah.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) berencana mengembangkan areal konservasi baru pada tahun 2025 untuk melindungi habitat bekantan, primata endemik Kalimantan yang dilindungi. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman terhadap populasi bekantan dan kerusakan habitatnya. Kepala BKSDA Kaltim, Ari Wibawanto, menjelaskan rencana ini dalam sebuah pernyataan di Samarinda.
Menurut Ari Wibawanto, peran serta masyarakat dan organisasi non-pemerintah (NGO) sangat penting dalam upaya konservasi ini. BKSDA Kaltim mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi keberhasilan program pelestarian bekantan. Beberapa kawasan konservasi yang sudah ada, seperti Cagar Alam Teluk Adang dan Cagar Alam Teluk Apar di Kabupaten Paser, akan terus dijaga dan ditingkatkan fungsinya.
BKSDA Kaltim juga secara rutin melakukan inventarisasi dan pengawasan di berbagai wilayah Kalimantan Timur untuk memastikan kelestarian habitat bekantan. Kawasan-kawasan yang memiliki keragaman hayati tinggi dan berpotensi menjadi habitat bekantan akan diprioritaskan dalam pengembangan areal konservasi baru.
Upaya Konservasi Bekantan di Kalimantan Timur
Bekantan, primata endemik Kalimantan, memiliki sebaran hampir di seluruh pulau, terutama di sepanjang sungai-sungai di dataran rendah. Mereka hidup di muara sungai hingga sekitar 3-4 kilometer ke arah daratan. Makanan utama bekantan adalah pucuk daun, dan mereka jarang mengonsumsi buah-buahan. "Bekantan itu herbivora, berbeda dengan primata lainnya yang omnivora. Karena keunikannya inilah, bekantan perlu kita lindungi," jelas Ari Wibawanto.
BKSDA Kaltim telah mengidentifikasi beberapa lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai areal konservasi baru. Lokasi-lokasi ini berada di luar kawasan konservasi yang telah ditetapkan pemerintah. "Ini yang akan menjadi garapan kami di tahun 2025. Contohnya, Teluk Balikpapan merupakan kawasan habitat bekantan. Jika berdasarkan hasil kajian layak dikonservasi, maka akan dijadikan areal konservasi," tambah Ari Wibawanto.
Teluk Balikpapan dipilih sebagai salah satu contoh karena merupakan habitat penting bagi bekantan. Kajian lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan kelayakannya sebagai areal konservasi. Pengembangan areal konservasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BKSDA Kaltim untuk melindungi bekantan dan habitatnya.
Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Konservasi
Meskipun akan ditetapkan sebagai areal konservasi, BKSDA Kaltim memastikan bahwa hak-hak masyarakat setempat tidak akan diabaikan. Pihaknya akan melibatkan masyarakat dan pihak swasta yang memiliki hak atas lahan di areal konservasi yang direncanakan. Kerjasama ini akan memastikan keberlanjutan upaya konservasi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
BKSDA Kaltim berkomitmen untuk menyusun regulasi yang mendukung pengembangan areal konservasi baru. Regulasi ini akan mengatur mekanisme kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam upaya konservasi bekantan. "Kami akan susun regulasi terkait hal itu. Dalam undang-undang sudah disampaikan ada area konservasi. Nanti akan kita kaji lebih lanjut," pungkas Ari Wibawanto.
Langkah-langkah yang dilakukan BKSDA Kaltim ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya pelestarian bekantan. Dengan melibatkan masyarakat dan mengkaji secara mendalam potensi areal konservasi baru, diharapkan upaya konservasi bekantan di Kalimantan Timur akan semakin efektif dan berkelanjutan. Pengembangan areal konservasi di luar kawasan yang sudah ada diharapkan dapat memperluas area perlindungan bekantan dan meningkatkan populasi primata langka ini.
Keberhasilan upaya konservasi bekantan ini bergantung pada kerjasama yang erat antara BKSDA Kaltim, masyarakat, dan pihak swasta. Dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan, diharapkan populasi bekantan dapat terjaga dan tetap lestari untuk generasi mendatang. Pentingnya menjaga keseimbangan antara konservasi dan kesejahteraan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.