BNPT dan MUI Perkuat Kolaborasi Lindungi Perempuan dan Anak dari Terorisme
BNPT dan MUI meningkatkan sinergi untuk melindungi perempuan dan anak dari radikalisme terorisme melalui pembinaan dan pencegahan penyebaran paham radikal di ruang siber.

Jakarta, 17 Februari 2024 - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) semakin memperkuat kerja sama untuk melindungi perempuan dan anak dari paparan paham radikal terorisme. Kolaborasi ini menjadi penting mengingat meningkatnya penyebaran ideologi ekstrem melalui dunia digital, yang berpotensi mempengaruhi kelompok rentan seperti perempuan dan anak.
Perlindungan Perempuan dan Anak dari Radikalisme
Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, dalam pertemuan dengan pengurus MUI di Jakarta pada 15 Februari 2024, menekankan pentingnya dukungan MUI dalam memberikan pembinaan. Ia menyoroti fakta bahwa perempuan dan anak seringkali menjadi korban, bahkan dimanfaatkan sebagai 'martir' oleh kelompok teroris. "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa perempuan dan anak ini menjadi tameng, ada beberapa kejadian perempuan dan anak menjadi istilahnya menjadi martir," ungkap Eddy.
Perkembangan globalisasi dan akses mudah ke internet telah mempermudah penyebaran paham radikal terorisme di ruang siber. Hal ini menjadi tantangan besar, karena ideologi tersebut dapat mempengaruhi semua kalangan, termasuk kelompok yang rentan seperti perempuan dan anak-anak. Oleh karena itu, perlindungan khusus sangat dibutuhkan untuk mencegah mereka menjadi korban atau bahkan pelaku terorisme.
Eddy menegaskan pentingnya melindungi anak sebagai generasi penerus bangsa. Mereka harus dijauhkan dari pengaruh paham radikal yang dapat merusak masa depan dan masa depan bangsa. "Kita ketahui bersama bahwa pengaruh globalisasi menjadi tantangan kita, termasuk penyebaran paham radikal terorisme, terutama di ruang siber," jelasnya.
Sinergi BNPT dan MUI dalam Pencegahan Terorisme
Ketua Umum MUI, Kiai Haji Anwar Iskandar, menyatakan kesiapan MUI untuk meningkatkan sinergi dengan BNPT. MUI berkomitmen melindungi masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak, dari pengaruh paham radikal terorisme. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama untuk menjaga generasi penerus bangsa dari ancaman yang dapat merusak tatanan sosial, budaya, dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
MUI memiliki bidang khusus yang menangani perempuan, remaja, dan keluarga. Bidang ini akan memberikan wawasan dan strategi untuk mencegah perempuan, keluarga, dan anak-anak terpapar paham yang salah. "MUI siap bersama-sama demi keselamatan kedaulatan NKRI,” tegas Anwar.
Kerja sama antara BNPT dan MUI dalam pencegahan terorisme telah terjalin sejak tahun 2021 melalui Nota Kesepahaman. Kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan, seperti peningkatan kolaborasi dalam pemberian dakwah, penyelenggaraan kegiatan ilmiah dan seminar, pengembangan sumber daya manusia, serta penyediaan komponen pendidikan dan tenaga ahli.
Langkah-langkah Konkret Pencegahan
Kolaborasi BNPT dan MUI tidak hanya sebatas pernyataan komitmen. Kedua lembaga ini akan bekerja sama dalam beberapa langkah konkret, diantaranya:
- Peningkatan literasi digital: Memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya perempuan dan anak, tentang bahaya radikalisme di dunia maya dan cara mengidentifikasi konten yang berbahaya.
- Pembinaan keagamaan: Memberikan pemahaman agama yang moderat dan menolak kekerasan sebagai bentuk penyelesaian masalah.
- Penguatan peran keluarga: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada orang tua agar mampu melindungi anak dari pengaruh radikalisme.
- Kerjasama dengan komunitas: Membangun jaringan dengan berbagai komunitas untuk menjangkau masyarakat luas.
Kerja sama yang kuat antara BNPT dan MUI ini diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan yang efektif dalam melindungi perempuan dan anak dari ancaman terorisme, serta menjaga keutuhan NKRI.