BP Batam Kawal Investasi Industri MRO Pesawat Terbang, Targetkan Jadi yang Terbesar di Asia
BP Batam berkomitmen mengawal investasi industri pemeliharaan pesawat terbang (MRO) di KEK Batam Aero Technic dengan target menjadi yang terbesar di Asia pada 2030.

Batam, 19 Maret 2024 - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau, secara aktif mengawal investasi di sektor kedirgantaraan, khususnya industri Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) pesawat terbang yang berlokasi di Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap arahan Presiden untuk memberikan kemudahan investasi bagi pelaku usaha di Batam.
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menyatakan komitmen BP Batam untuk mendorong investasi di sektor ini. "Kami diminta Bapak Presiden untuk memberikan kemudahan-kemudahan investasi dan proses bisnis bagi para pelaku usaha di Batam," ungkap Fary dalam keterangan pers di Batam, Rabu.
Langkah konkret yang diambil adalah peninjauan kembali Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic (KEK BAT) untuk memastikan kelancaran operasional dan investasi. BP Batam berkomitmen untuk memaksimalkan insentif di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan KEK Batam guna menarik investor.
Dorongan Investasi dan Fasilitas Kemudahan
Fary Djemy Francis menjelaskan bahwa BP Batam siap memfasilitasi kendala yang mungkin dihadapi investor. "Meski ada beberapa kendala, bisa kita fasilitasi di K/L (kementerian/lembaga) terkait untuk diberikan kemudahan seperti pajak dan komponen lainnya," ujarnya. BP Batam berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Optimisme tinggi ditunjukkan oleh Fary terkait potensi KEK BAT. Lokasi strategis dan target investasi sebesar Rp7,29 triliun hingga tahun 2030 diyakini akan menjadikan MRO Batam sebagai yang terbesar di Asia. "Saya meyakini dengan kelebihan dan kapasitas KEK untuk pengembangan MRO di kawasan ini ke depan dapat menjadi salah satu MRO terbesar di Kawasan Asia bahkan dunia," tambahnya.
Peninjauan KEK BAT dilakukan bersama Kepala Pusat Pengembangan KPBPB Batam dan KEK, Irfan Syakir Widyasa dan tim. Hal ini menunjukkan keseriusan BP Batam dalam mendukung pengembangan industri MRO di Batam.
Potensi KEK BAT dan Target Investasi
KEK Batam Aero Technic memiliki potensi besar untuk menjadi pusat MRO di Asia. Dukungan dari pemerintah, fasilitas yang memadai, dan lokasi strategis menjadi daya tarik bagi investor. Target investasi sebesar Rp7,29 triliun hingga 2030 menunjukkan ambisi besar untuk menjadikan KEK BAT sebagai pemain utama di industri MRO.
Fasilitas kemudahan yang diberikan oleh BP Batam, seperti kemudahan perizinan dan insentif pajak, diharapkan dapat menarik lebih banyak investor. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Batam dan Indonesia secara keseluruhan.
Dengan adanya dukungan penuh dari BP Batam, KEK BAT memiliki peluang besar untuk mencapai targetnya dan menjadi pusat MRO terbesar di Asia. Keberhasilan ini akan meningkatkan posisi Indonesia di industri kedirgantaraan global.
Kesimpulan
Komitmen BP Batam dalam mengawal investasi industri MRO pesawat terbang di KEK Batam Aero Technic menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan sektor kedirgantaraan di Indonesia. Dengan dukungan fasilitas dan insentif yang diberikan, diharapkan KEK BAT dapat mencapai target investasi dan menjadi pusat MRO terbesar di Asia, meningkatkan perekonomian Batam dan Indonesia.