BPJAMSOSTEK Sosialisasikan Program Jamsostek kepada Jemaat HKBP Bekasi
BPJAMSOSTEK memberikan sosialisasi program Jamsostek kepada para pendeta, majelis, dan jemaat HKBP Distrik XIX Bekasi, menekankan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja.

BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) baru-baru ini mengadakan sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) kepada para pendeta, majelis, dan perwakilan jemaat HKBP Distrik XIX Bekasi. Sosialisasi yang diadakan di Gedung Sopo Marpingkir HKBP, Pulo Gebang, Jakarta, pada tanggal 11 Maret 2024 ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang manfaat dan pentingnya Jamsostek bagi seluruh pekerja, termasuk mereka yang terlibat dalam kegiatan gereja, baik sebagai pegawai, majelis, maupun jemaat yang bekerja secara informal.
Kegiatan ini dihadiri oleh pendeta pimpinan gereja, majelis gereja, dan perwakilan jemaat. BPJAMSOSTEK Jakarta Cabang Jakarta Pulogebang memaparkan berbagai program unggulan, antara lain Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). Sosialisasi ini merupakan bagian penting dari upaya BPJAMSOSTEK untuk memastikan setiap individu, terlepas dari sektor pekerjaannya, mendapatkan perlindungan sosial yang memadai.
Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Jakarta Pulogebang, Dewi Mulya Sari, menekankan pentingnya sosialisasi ini dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja, khususnya di sektor informal. "Kami ingin memastikan bahwa setiap orang, baik yang bekerja di sektor formal maupun yang berkontribusi di lingkungan sosial seperti gereja, mendapatkan perlindungan yang layak melalui program di BPJAMSOSTEK," ujar Dewi. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan jaminan sosial.
Manfaat Program Jaminan Kematian (JKM)
Salah satu program yang dijelaskan secara rinci adalah Jaminan Kematian (JKM). Program ini memberikan santunan yang signifikan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia. "Ahli waris peserta mendapatkan santunan total Rp42 juta. Rinciannya, santunan kematian Rp20 juta, santunan berkala Rp12 juta, dan biaya pemakaman Rp10 juta. Tentunya manfaat ini dapat diperoleh peserta apabila terjadi risiko dengan iuran mulai dari Rp 16.800/bulan," jelas Dewi Mulya Sari. Besarnya santunan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Selain santunan kematian, program JKM juga menyediakan beasiswa bagi anak-anak peserta yang meninggal dunia. Beasiswa ini mencakup pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, dengan total nominal maksimal Rp174 juta. Pemberian beasiswa dilakukan secara berkala, bergantung pada tingkat pendidikan anak hingga usia maksimal 23 tahun atau sampai mereka menikah atau bekerja. Keberadaan beasiswa ini menunjukkan komitmen BPJAMSOSTEK dalam mendukung pendidikan anak-anak peserta yang telah meninggal dunia.
Program JKM BPJAMSOSTEK memberikan rasa aman dan perlindungan finansial bagi pekerja dan keluarga mereka. Dengan iuran yang relatif terjangkau, manfaat yang diberikan cukup signifikan untuk membantu meringankan beban finansial di saat-saat sulit. Hal ini sangat penting, terutama bagi pekerja di sektor informal yang seringkali kurang memiliki akses terhadap program perlindungan sosial.
Dukungan HKBP terhadap Program Jamsostek
Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi, Pdt. Henry Napitupulu, M.Th., menyambut positif inisiatif BPJAMSOSTEK ini. Beliau menyadari pentingnya perlindungan bagi pekerja dan anggota gereja yang aktif, terutama dalam mengantisipasi risiko kerja yang dapat terjadi kapan saja. "Telah diputuskan dan ditetapkan dalam sinode, program BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu program kerja distrik yang akan dijalankan sampai ke tingkat gereja, seluruh sintua harus terdaftar, menyusul secara bertahap untuk jemaat," ujarnya. Dukungan penuh dari HKBP ini menunjukkan komitmen gereja dalam melindungi kesejahteraan jemaatnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak lembaga keagamaan dan masyarakat yang menyadari pentingnya Jamsostek untuk melindungi tenaga kerja dan keluarganya. Program Jamsostek memberikan rasa aman dan perlindungan finansial, sehingga pekerja dapat fokus pada produktivitas dan kesejahteraan mereka tanpa harus khawatir dengan risiko finansial yang mungkin terjadi di masa depan. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk lembaga keagamaan, sangat penting untuk keberhasilan program Jamsostek ini.
Sosialisasi ini merupakan langkah nyata BPJAMSOSTEK dalam memperluas jangkauan program Jamsostek kepada masyarakat luas, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal dan di lingkungan sosial seperti gereja. Harapannya, semakin banyak pekerja yang terlindungi dan kesejahteraan mereka dapat meningkat.