BPJS Ketenagakerjaan Sulteng Bayar Klaim Rp496 Miliar Sepanjang 2024
BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah telah membayarkan klaim manfaat senilai Rp496 miliar kepada pekerja dan ahli waris sepanjang tahun 2024, menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menyalurkan dana klaim sebesar Rp496 miliar kepada para pekerja dan ahli waris mereka sepanjang tahun 2024. Pembayaran ini mencerminkan komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulteng. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulteng, Andi Syamau Rijal, di Palu pada Jumat lalu.
Menurut Andi Syamau Rijal, "Kami terus berupaya memberikan perlindungan secara menyeluruh kepada pekerja, guna mewujudkan slogan BPJS Ketenagakerjaan, Kerja Keras Bebas Cemas." Program Jamsostek, atau Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam melindungi pekerja dari berbagai risiko kecelakaan kerja dan permasalahan ekonomi yang mungkin terjadi.
BPJS Ketenagakerjaan menawarkan lima program unggulan, yaitu Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), dan Jaminan Pensiun (JP). Dari kelima program tersebut, JHT tercatat memiliki klaim manfaat tertinggi yang dibayarkan kepada para pekerja di Sulteng sepanjang tahun 2024.
Rincian Peserta dan Program BPJS Ketenagakerjaan Sulteng
Perlindungan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan berbeda bagi pekerja Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU). Pekerja PU yang didaftarkan perusahaan dapat mengikuti kelima program Jamsostek. Sementara itu, peserta BPU atau peserta mandiri hanya dapat menikmati tiga program, yaitu JKM, JKK, dan JHT.
Keikutsertaan dalam program Jamsostek memberikan dampak positif bagi perekonomian keluarga, terutama saat terjadi musibah. Hal ini memberikan rasa aman dan mengurangi beban finansial yang mungkin timbul.
Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 518.141 orang menjadi peserta aktif Jamsostek di Sulteng. Rinciannya meliputi 314.034 pekerja PU, 128.993 pekerja BPU, 74.773 pekerja jasa konstruksi, dan 341 Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Manfaat dan Harapan Ke Depan
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulteng menekankan pentingnya Jamsostek sebagai bentuk kepedulian terhadap pekerja dan keluarga mereka. "Prinsipnya Jamsostek adalah bentuk kepedulian terhadap pekerja beserta keluarganya. Jadi harapan kami, tahun ini diupayakan semua pekerja aktif bisa memiliki perlindungan ketenagakerjaan," ujar Rijal.
Pembayaran klaim sebesar Rp496 miliar ini menunjukkan dampak positif program Jamsostek bagi masyarakat Sulteng. Ke depannya, diharapkan semakin banyak pekerja yang terlindungi oleh program ini, sehingga kesejahteraan mereka dapat lebih terjamin.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi beban finansial pekerja dan keluarga mereka saat menghadapi risiko kecelakaan kerja atau kehilangan pekerjaan. BPJS Ketenagakerjaan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan perlindungan optimal bagi seluruh peserta.