BPJAMSOSTEK Targetkan 100% Pekerja Sulteng Terdaftar Jamsostek di 2025
BPJAMSOSTEK Sulteng bertekad melindungi seluruh pekerja di Sulawesi Tengah melalui program Jamsostek pada tahun 2025 dengan menggandeng berbagai pihak.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Sulawesi Tengah (Sulteng) memasang target ambisius: melindungi seluruh pekerja di wilayah tersebut melalui program Jamsostek pada tahun 2025. Inisiatif ini diumumkan di Palu pada Senin, 24 Februari 2024, dan melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan kesejahteraan bagi pekerja di Sulteng.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Sulteng, Andi Syamsu Rijal, menjelaskan strategi yang diusung. "Kami menggencarkan program inovasi dengan slogan kerja keras bebas cemas (KKBC) sebagai program nasional untuk memberikan perlindungan bagi pekerja di Indonesia," ujarnya. Program KKBC ini menjadi ujung tombak upaya BPJAMSOSTEK untuk meningkatkan kepesertaan Jamsostek di seluruh Indonesia, termasuk Sulteng.
Rijal menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai target 100 persen pekerja terlindungi. Kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda), perusahaan, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dinilai krusial. Data BPJAMSOSTEK menunjukkan bahwa hingga saat ini baru 575.745 pekerja (50 persen) dari total 1.028.707 pekerja di Sulteng yang terdaftar sebagai peserta Jamsostek.
Upaya Perlindungan Maksimal bagi Pekerja Sulteng
BPJAMSOSTEK berkomitmen melindungi seluruh pekerja di Sulteng tanpa memandang sektor formal atau informal, serta status sebagai pekerja penerima upah (PU) atau bukan penerima upah (BPU). "Perlindungan sosial terhadap pekerja tanpa melihat latar belakang mereka... menjadi perhatian untuk diikutsertakan ke dalam jamsostek," tegas Rijal. Hal ini menunjukkan komitmen BPJAMSOSTEK untuk menjangkau seluruh lapisan pekerja di Sulteng.
Melihat masih banyaknya pekerja yang belum terlindungi, Rijal mengajak semua pihak untuk berperan aktif. Pekerja rentan, yang berisiko tinggi mengalami masalah ekonomi akibat kecelakaan kerja atau kematian, menjadi fokus utama. Perlindungan Jamsostek bukan hanya sekadar asuransi, tetapi juga upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BPJAMSOSTEK juga memberikan penjelasan mengenai manfaat program Jamsostek. Program ini mencakup jaminan kematian (JKM), jaminan kecelakaan kerja (JKK), dan jaminan hari tua (JHT). "Perlindungan sosial terhadap tenaga kerja merupakan bentuk kehadiran negara dalam memberikan kepastian bila mereka mengalami musibah saat bekerja," tambah Rijal. Ketiga program ini dirancang untuk memberikan jaring pengaman sosial bagi pekerja dan keluarga mereka.
Capaian dan Manfaat Jamsostek di Sulteng
Sebagai bukti nyata manfaat Jamsostek, BPJAMSOSTEK merilis data klaim yang telah dibayarkan pada tahun 2024. Total klaim yang telah dibayarkan kepada pekerja dan ahli waris di Sulteng mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp496 miliar. Angka ini menunjukkan dampak positif Jamsostek dalam memberikan perlindungan finansial bagi pekerja dan keluarga mereka yang mengalami musibah.
Target 100 persen pekerja terdaftar Jamsostek di Sulteng pada tahun 2025 merupakan langkah besar dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja. Kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak sangat penting untuk mewujudkan target tersebut. Dengan tercapainya target ini, diharapkan seluruh pekerja di Sulteng dapat merasakan manfaat dan perlindungan dari program Jamsostek.
Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif yang luas, mulai dari peningkatan rasa aman dan kesejahteraan pekerja hingga penguatan perekonomian daerah. BPJAMSOSTEK berharap dapat terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan pentingnya program Jamsostek.