BPKH Dorong Kolaborasi Internasional Perkuat Ekonomi Syariah Global
BPKH, dalam forum Global Islamic Financial Institutions Forum 2025 di Dubai, mendorong kerja sama internasional untuk mengembangkan ekonomi syariah dan memastikan pengelolaan dana haji yang aman, produktif, dan berdampak.

Jakarta, 9 Mei 2024 - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memainkan peran kunci dalam memperkuat ekonomi syariah global. Hal ini ditunjukkan melalui partisipasi aktifnya dalam Global Islamic Financial Institutions Forum 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab. Kehadiran BPKH dalam forum tersebut bertujuan untuk mendorong kolaborasi internasional guna memajukan sektor ekonomi syariah secara signifikan. Partisipasi ini juga sekaligus menegaskan komitmen BPKH dalam pengelolaan dana haji yang aman, transparan, dan memberikan dampak positif bagi umat.
Kepala Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyatakan bahwa partisipasi BPKH dalam forum internasional ini merupakan langkah strategis. Keikutsertaan tersebut menunjukkan komitmen BPKH dalam pengelolaan dana haji yang tidak hanya terjamin keamanannya, tetapi juga dialokasikan secara produktif dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan dunia. Hal ini sejalan dengan visi BPKH untuk menjadi lembaga pengelola dana haji yang terpercaya dan berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi syariah.
Dalam forum yang diselenggarakan oleh Standard Chartered ini, BPKH berkesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan syariah global. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengembangan produk dan layanan keuangan syariah yang inovatif dan inklusif. Dengan demikian, dana haji dapat dikelola secara optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh umat.
Penguatan Ekonomi Syariah Melalui Kerja Sama Internasional
Fadlul Imansyah, sebagai pembicara dalam sesi CEO Panel bertajuk 'Bridging borders, fuelling growth: The next era of cross-border in Islamic banking', berbagi pandangannya bersama para pemimpin industri keuangan syariah terkemuka dunia. Diskusi tersebut menekankan pentingnya kerja sama antarnegara dalam memperkuat fondasi perbankan syariah dan mempermudah mobilitas dana umat di seluruh dunia. Fadlul menekankan bahwa dana haji yang dikelola BPKH tidak hanya aman, tetapi juga digunakan secara produktif dan memberikan dampak positif, sebuah bukti nyata komitmen BPKH terhadap transparansi dan akuntabilitas.
Ia menyampaikan apresiasi kepada para pelaku pasar yang hadir, yang telah memberikan berbagai masukan berharga bagi BPKH. Masukan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan nilai manfaat dana haji. Fadlul juga menyoroti peran strategis BPKH Limited, anak perusahaan BPKH, sebagai representasi kolaborasi yang perlu terus dikembangkan untuk mengoptimalkan pengelolaan dana haji. BPKH berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan keuangan haji dengan berpegang teguh pada prinsip syariah, transparansi, dan akuntabilitas.
BPKH juga membuka diri terhadap berbagai peluang kerja sama strategis dengan berbagai pihak di tingkat internasional. Hal ini menunjukkan komitmen BPKH untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan dana haji dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi syariah global. Dengan demikian, dana haji dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat dan perekonomian Indonesia.
Potensi Besar Ekonomi Syariah Indonesia
CEO Standard Chartered Islamic Banking, Khurram Hilal, turut memberikan pandangannya mengenai potensi besar ekonomi syariah di Indonesia. Ia melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah, mengingat Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia dan ekonomi yang kuat. Khurram mengajak para pelaku keuangan syariah di Indonesia, termasuk BPKH, untuk membangun kemitraan strategis dengan institusi keuangan Islam global, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan Islam dunia. Kemitraan strategis ini akan memberikan akses yang lebih luas bagi Indonesia untuk mendapatkan teknologi, inovasi, dan pendanaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan ekonomi syariah. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah global. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan ekonomi syariah sebagai salah satu pilar perekonomian nasional.
Khurram juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antar lembaga keuangan syariah global untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah. Dengan bersatu, lembaga-lembaga ini dapat menciptakan ekosistem yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi syariah yang berkelanjutan dan inklusif. Hal ini akan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam di seluruh dunia.
Sebagai penutup, partisipasi aktif BPKH dalam forum internasional ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan ekonomi syariah. Kolaborasi internasional menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi ekonomi syariah, menjamin pengelolaan dana haji yang aman dan produktif, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi syariah global.