BPOM Cari Duta dan Fasilitasi Rekonsiliasi Influencer Kecantikan
BPOM mengadakan pertemuan dengan influencer kecantikan untuk mencari duta dan memfasilitasi rekonsiliasi guna mengurangi konflik di media sosial terkait produk kosmetik.
Dalam upaya meningkatkan pengawasan produk kosmetik dan meredam polemik di media sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar pertemuan dengan para influencer kecantikan di Jakarta pada Jumat, 17 Januari 2024. Pertemuan ini bertujuan ganda: mencari duta BPOM dari kalangan influencer dan memfasilitasi rekonsiliasi di antara mereka.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa pemilihan duta BPOM didasarkan pada tiga kriteria utama: kreativitas konten, kontribusi konten bagi pencapaian tujuan nasional, dan keselarasan visi dan misi influencer dengan BPOM. Proses seleksi duta saat ini sedang berlangsung.
Selain mencari duta, pertemuan tersebut juga difokuskan pada rekonsiliasi antar-influencer kecantikan. Hal ini penting untuk mengurangi perselisihan dan kontroversi di media sosial yang berdampak negatif terhadap kepercayaan publik terhadap produk kosmetik dalam negeri. "Motivasi utamanya adalah menjadikan kosmetik Indonesia sebagai yang terdepan di pasar domestik," ujar Taruna.
BPOM menyadari peran penting influencer dalam memberikan review produk, namun menekankan pentingnya jalur resmi dalam penyampaian informasi. Taruna mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi tuntutan hukum yang dapat dihadapi influencer jika bertindak sendiri tanpa melapor ke BPOM terlebih dahulu. "Jika ada masalah dengan suatu produk, laporkan ke BPOM. Kami akan menindaklanjuti sesuai prosedur," tegasnya.
BPOM sendiri aktif melakukan pengawasan. Mereka melakukan sampling produk secara acak dua kali sebulan. Jika ditemukan masalah, BPOM akan bertindak cepat, kurang dari 24 jam untuk melakukan pengecekan lebih lanjut. Jika laporan terbukti benar, BPOM akan mencabut izin edar produk yang bermasalah dan mengumumkan penarikan produk tersebut kepada publik.
BPOM juga menegaskan bahwa hanya BPOM yang berwenang menyetujui peredaran produk kosmetik. Mereka memiliki data yang kuat dan solid untuk menangani kasus-kasus yang muncul, sehingga diharapkan dapat mencegah perselisihan lebih lanjut di masa mendatang. Dengan langkah-langkah ini, BPOM berharap dapat menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan tertib di industri kosmetik Indonesia.
Pertemuan dengan para influencer kecantikan menjadi salah satu strategi BPOM dalam meningkatkan pengawasan dan membangun kepercayaan publik. Dengan melibatkan para influencer, BPOM berharap dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan edukasi yang lebih efektif tentang produk kosmetik yang aman dan berkualitas.