BPOM Libatkan Influencer dalam Regulasi Baru: Lindungi Produk Lokal dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
BPOM berencana mengeluarkan aturan baru yang melibatkan influencer dalam pengawasan dan edukasi produk obat, pangan, dan kosmetik untuk melindungi produk lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan rencana peluncuran regulasi baru yang akan melibatkan para pelaku usaha dan influencer dalam pengawasan serta edukasi produk obat, pangan, dan kosmetik. Pengumuman ini disampaikan Kepala BPOM, Taruna Ikrar, di Jakarta pada 13 Maret 2024. Regulasi ini bertujuan melindungi produk lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Salah satu poin utama dalam rancangan peraturan BPOM ini adalah mendorong peran serta masyarakat dalam pengawasan. Masyarakat diharapkan aktif melaporkan temuan terkait produk yang bermasalah dan menyebarkan informasi mengenai keamanan, khasiat, mutu, label, penandaan, promosi, dan iklan produk farmasi dan pangan olahan. Hal ini sejalan dengan komitmen BPOM untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengawasan produk.
Terdapat tiga alasan utama di balik lahirnya regulasi baru ini. Pertama, untuk melindungi produk lokal, khususnya kosmetik, yang 80 persennya berasal dari dalam negeri dan telah terdaftar di BPOM sebanyak 397.676 produk. Kedua, untuk menjadikan industri kosmetik sebagai salah satu sumber pendapatan negara, mengingat kontribusinya yang mencapai Rp158 triliun per tahun. Ketiga, untuk memperkuat hubungan BPOM dengan masyarakat, termasuk pelaku usaha dan influencer, dalam pengawasan obat dan makanan.
Peran Influencer dan Pelaku Usaha dalam Regulasi Baru
Dalam diskusi yang digelar BPOM, beberapa figur publik turut memberikan pandangannya. Aktris dan pengusaha kosmetik, Luna Maya, berharap pemerintah memberikan dukungan lebih besar bagi industri kosmetik dalam negeri, termasuk peningkatan produksi bahan baku lokal. Ia juga menyoroti maraknya pemalsuan produk yang merugikan pelaku usaha dalam negeri. "Saat ini, kita dibanjiri produk kosmetik impor. Kita butuh regulasi yang memihak industri lokal, termasuk perlindungan terhadap produk dalam negeri. Selain itu, maraknya pemalsuan produk juga sangat merugikan kami," ungkap Luna Maya.
Sementara itu, influencer kecantikan Tasya Farasya menekankan pentingnya sinergi antara BPOM dan para influencer. Ia berharap regulasi yang dibuat tidak membatasi ruang berpendapat, selama tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. "BPOM harus bersahabat dengan influencer dan pelaku usaha. Regulasi terkait reviu produk obat dan makanan, termasuk kosmetik, memang perlu ada, tapi semoga kebijakan BPOM tidak membatasi ruang berpendapat, selama tetap sesuai dengan aturan," ujar Tasya Farasya.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menekankan pentingnya kolaborasi antara BPOM, pelaku usaha, dan influencer dalam menciptakan ekosistem industri yang sehat dan bertanggung jawab. Regulasi ini diharapkan dapat melindungi konsumen sekaligus mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Harapan Terhadap Regulasi Baru
Regulasi baru BPOM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi berbagai pihak. Bagi konsumen, regulasi ini akan meningkatkan keamanan dan kepercayaan terhadap produk yang beredar di pasaran. Bagi pelaku usaha, regulasi ini akan menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan terhindar dari persaingan tidak sehat. Sementara bagi influencer, regulasi ini akan memberikan panduan yang jelas dalam menyampaikan informasi produk kepada pengikut mereka.
Dengan melibatkan influencer dan pelaku usaha dalam penyusunan regulasi, BPOM menunjukkan komitmennya untuk menciptakan regulasi yang komprehensif dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas. Regulasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk melindungi produk lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan keamanan produk obat, pangan, dan kosmetik di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen. Industri kosmetik, dengan kontribusinya yang signifikan, diharapkan dapat berperan penting dalam mencapai target tersebut. Regulasi yang tepat dan kolaborasi yang baik antara BPOM, pelaku usaha, dan influencer akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target tersebut.
BPOM berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan regulasi yang melindungi konsumen dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Transparansi dan partisipasi publik menjadi kunci keberhasilan implementasi regulasi ini.