BPOM Selidiki Insiden Keracunan Makanan Kupang: 140 Siswa Jatuh Sakit dalam Program Makan Gratis
Ratusan siswa di Kupang alami keracunan makanan setelah menyantap hidangan Program Makan Gratis. BPOM dan Pemkot Kupang bergerak cepat selidiki penyebab dan tangani korban.

Ratusan siswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan mengalami keracunan makanan massal. Insiden ini terjadi setelah mereka mengonsumsi hidangan yang disediakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Setidaknya 140 siswa jatuh sakit pada Rabu, 24 Juli, setelah menyantap makanan di SMP Negeri 8 Kupang. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kini tengah melakukan investigasi mendalam terhadap kasus ini.
BPOM berupaya mengidentifikasi penyebab pasti keracunan yang diduga berasal dari unit layanan pemenuhan gizi. Pemerintah Kota Kupang juga telah mengerahkan dukungan medis penuh untuk para korban.
Investigasi BPOM dan Pengawasan Program
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan tim laboratorium di Kupang sedang memeriksa 10 sekolah yang terhubung dengan program tersebut. Penyelidikan ini bertujuan untuk menentukan penyebab pasti insiden keracunan makanan. Hasil investigasi akan diumumkan setelah seluruh proses pemeriksaan selesai dilakukan.
Ikrar menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap Program Makan Bergizi Gratis pemerintah. Ia menyebut insiden ini sebagai "kejadian luar biasa" yang harus diidentifikasi penyebabnya. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
BPOM sedang meninjau beberapa faktor potensial yang mungkin menjadi penyebab keracunan. Informasi lebih detail akan dirilis pada waktu yang tepat setelah penyelidikan rampung. Selain itu, BPOM juga menyiapkan tindakan lanjutan serta langkah-langkah mitigasi.
Respons Pemerintah Kota Kupang dan Kondisi Siswa
Pemerintah Kota Kupang telah memobilisasi dukungan medis penuh bagi para siswa yang terdampak. Siswa-siswa tersebut dilaporkan jatuh sakit setelah mengonsumsi makanan program MBG pada Rabu lalu. Prioritas utama saat ini adalah keselamatan dan kesejahteraan anak-anak.
Wali Kota Kupang, Christian Widodo, menegaskan bahwa ini bukan saatnya untuk mencari siapa yang harus disalahkan. Fokus utama adalah penanganan medis mendesak bagi anak-anak. Mereka membutuhkan perawatan intensif, termasuk cairan infus dan stabilisasi kondisi.
Siswa yang mengalami gejala seperti diare dan muntah dirawat di RSUD SK Lerik, RS Umum Mamami, dan RS Siloam. Wali Kota Widodo juga telah mengunjungi rumah sakit untuk memantau langsung kondisi mereka. Kondisi siswa dilaporkan membaik, namun perawatan medis komprehensif tetap diperlukan hingga pemulihan total.
Mengenai sumber makanan, Wali Kota belum menerima laporan resmi. Ia berjanji akan meminta laporan rinci dan akan memanggil pihak terkait jika diperlukan. Hal ini bertujuan untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyelidikan mendalam.
Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif strategis nasional yang penting. Program ini ditujukan untuk anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya. Kelompok rentan meliputi anak-anak di bawah usia lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Tujuan utama program ini adalah memastikan pemenuhan gizi bagi kelompok sasaran. Insiden keracunan makanan Kupang ini menyoroti tantangan dalam implementasi program berskala besar. Pengawasan kualitas dan keamanan pangan menjadi krusial dalam setiap tahap penyediaan makanan.