BPS Kepri Optimalkan Kerja Daring, Hemat Anggaran Tanpa Kurangi Kinerja
Badan Pusat Statistik Kepri berinovasi dengan memaksimalkan sistem kerja daring untuk efisiensi anggaran, tetap optimal dalam menjalankan tugas, termasuk persiapan sensus ekonomi 2026.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah menerapkan strategi inovatif dalam menjalankan tugasnya. Sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN/APBD, BPS Kepri mengoptimalkan sistem kerja daring untuk mencapai efisiensi anggaran. Hal ini dilakukan tanpa mengorbankan kualitas kinerja dan tetap memastikan terlaksananya tugas-tugas penting, seperti persiapan Sensus Ekonomi 2026.
Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, menjelaskan bahwa perubahan sistem kerja ini merupakan respons langsung terhadap kebijakan efisiensi pemerintah. "Kami menyesuaikan sistem kerja dengan memaksimalkan sumber daya yang ada saat ini, termasuk secara online," ujar Margaretha di Tanjungpinang, Selasa (4/3).
Langkah efisiensi yang diterapkan BPS Kepri mencakup berbagai aspek operasional. Dari pelaksanaan rapat hingga kegiatan pelatihan, kini lebih banyak dilakukan secara daring melalui zoom meeting. Hal ini terbukti efektif dalam meminimalisir pengeluaran anggaran yang kurang penting, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Efisiensi Anggaran Tanpa Mengorbankan Kinerja
Penerapan sistem kerja daring tidak hanya terbatas pada rapat dan pelatihan. Bahkan, rilis berita resmi statistik rutin BPS Kepri, yang sebelumnya dilakukan melalui pertemuan tatap muka, kini juga dilakukan secara daring mulai Februari 2025. Langkah ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, menunjukkan komitmen BPS Kepri dalam beradaptasi dengan kebijakan efisiensi.
Selain itu, BPS Kepri juga menerapkan penghematan energi di kantor, termasuk penggunaan listrik dan AC. "Kecuali untuk kegiatan pengumpulan data, itu memang memerlukan anggaran," tambah Margaretha. Hal ini menunjukkan bahwa upaya efisiensi dilakukan secara terukur dan terarah, dengan tetap memprioritaskan kegiatan operasional yang krusial.
Meskipun menerapkan efisiensi anggaran secara signifikan, BPS Kepri memastikan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja. Margaretha menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk melaksanakan tugas pokok secara maksimal. Sebagai bukti, BPS Kepri baru saja menyelesaikan Sensus Pertanian 2025 dan tengah mempersiapkan Sensus Ekonomi 2026.
Sensus Ekonomi 2026 Tetap Menjadi Prioritas
Persiapan Sensus Ekonomi 2026 menjadi salah satu prioritas utama BPS Kepri. Meskipun efisiensi anggaran diterapkan, BPS Kepri memastikan bahwa persiapan sensus tetap berjalan optimal. Ini menunjukkan bahwa BPS Kepri mampu menyeimbangkan antara efisiensi anggaran dengan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan.
Dengan mengoptimalkan teknologi dan sumber daya yang ada, BPS Kepri membuktikan bahwa efisiensi anggaran dapat dicapai tanpa mengorbankan kualitas kerja. Inovasi dalam sistem kerja daring menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pemerintah dapat beradaptasi dengan kebijakan efisiensi, sekaligus tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Keberhasilan BPS Kepri dalam mengimplementasikan efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kinerja menjadi contoh yang baik bagi lembaga pemerintah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang matang dan pemanfaatan teknologi yang tepat, efisiensi anggaran dapat dicapai tanpa mengorbankan kualitas pelayanan publik.
Langkah-langkah efisiensi yang diterapkan BPS Kepri patut diapresiasi, mengingat pentingnya pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien dalam pemerintahan. Dengan tetap fokus pada tujuan utama dan memanfaatkan teknologi secara optimal, BPS Kepri menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebijakan pemerintah dan memberikan pelayanan statistik terbaik kepada masyarakat Kepulauan Riau.