BSI di Arab Saudi: Erick Thohir Bidik Potensi Rp23 Triliun dari Ekosistem Haji dan Umrah
Erick Thohir optimistis kehadiran BSI di Arab Saudi akan mengoptimalkan potensi ekonomi haji dan umrah, mencapai Rp23 triliun dari total Rp52 triliun yang berputar di Indonesia dan Arab Saudi.

Jakarta, 5 Mei 2025 - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan langkah strategis PT Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk membuka cabang di Arab Saudi. Kehadiran BSI di Arab Saudi diharapkan mampu memperkuat ekosistem haji dan umrah, memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan jamaah haji serta umrah.
Langkah ini sejalan dengan Undang-Undang BUMN yang baru. Erick Thohir menekankan pentingnya perencanaan matang, menargetkan operasional penuh BSI di Arab Saudi dalam satu tahun ke depan. Ia yakin, kehadiran BSI akan mendorong kerja sama business to business (B-to-B) dan memperkuat ekosistem haji dan umrah, baik dari sisi ekonomi maupun layanan keuangan syariah. "Ini akan membuka peluang besar untuk mendorong kerja sama business to business (B-to-B), sekaligus memperkuat ekosistem Haji dan Umrah dari sisi ekonomi dan layanan keuangan syariah," ujar Erick Thohir.
Potensi ekonomi yang sangat besar menjadi alasan utama di balik langkah ini. Erick Thohir mengungkapkan bahwa perputaran dana haji dan umrah di Indonesia mencapai Rp29 triliun, sementara di Arab Saudi terdapat potensi tambahan sekitar Rp23 triliun yang dapat dimaksimalkan. Dengan strategi dan ekosistem yang tepat, Indonesia dapat mengambil bagian yang lebih besar dalam transaksi ini.
Penguatan Ekosistem Haji dan Umrah
Kolaborasi yang diusung BSI di Arab Saudi tidak hanya terbatas pada sektor keuangan. Erick Thohir melihat peluang besar pada sektor people-to-people, meliputi pengelolaan dana haji dan umrah, logistik, hingga sektor farmasi. Kehadiran BSI diharapkan dapat memberikan kemudahan dan efisiensi dalam berbagai aspek penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Salah satu terobosan penting adalah layanan borderless antara imigrasi Indonesia dan Arab Saudi. Dengan sistem ini, perizinan haji dapat dilakukan langsung dari Indonesia, mempercepat proses dan memberikan kenyamanan bagi jamaah. Hal ini akan didukung oleh keberadaan terminal khusus haji dan umrah, seperti Terminal 2F yang baru diresmikan. "Dengan integrasi sistem ini, kita tidak hanya mempercepat layanan umrah dan haji, tapi juga mulai menggeser sebagian transaksi digital payment untuk dikelola dalam negeri, sesuai arahan Bapak Presiden," jelas Erick Thohir.
Keberhasilan BSI dalam mencatatkan laba bersih Rp1.879 triliun pada kuartal I 2025, tumbuh 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, semakin memperkuat optimisme terhadap langkah ekspansi ini. Pertumbuhan ini menunjukkan fondasi yang kuat untuk mendukung ekspansi ke Arab Saudi.
Inovasi Bank Emas BSI
Erick Thohir juga menyoroti keberhasilan Bank Emas BSI, sebuah inovasi yang diluncurkan dan diresmikan pada 26 Februari 2025. Inisiatif ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Penjualan emas BSI melalui aplikasi Byond melonjak dari rata-rata 25 kilogram per bulan pada 2024 menjadi 265 kilogram per bulan pada April 2025.
Sukses Bank Emas BSI menjadi bukti nyata bahwa transformasi dan inovasi dapat menciptakan peluang baru. "Ini adalah bukti bahwa kalau kita mau bertransformasi dan berbenah, selalu ada celah atau loop hole yang bisa kita manfaatkan sebagai peluang. Insya Allah, apa yang kita lakukan hari ini bersama BUMN dan Danantara akan terus menunjukkan hasil yang nyata dan dapat dihitung secara riil," tutup Erick Thohir.
Kehadiran BSI di Arab Saudi diharapkan tidak hanya meningkatkan layanan bagi jamaah haji dan umrah, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia dan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi.