BSI Siap Buka Cabang di Arab Saudi Tahun 2026, Dorong Peningkatan Bisnis dan Layanan Haji-Umrah
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) akan membuka cabang di Jeddah, Arab Saudi pada tahun 2026, guna meningkatkan bisnis dan melayani kebutuhan ekosistem haji dan umrah.

Jakarta, 5 Mei 2024 - Bank Syariah Indonesia (BSI) bersiap melebarkan sayapnya ke Timur Tengah. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan rencana pembukaan cabang BSI di Arab Saudi pada tahun 2026. Pengumuman ini disampaikan dalam jumpa pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin lalu. Proses perizinan yang telah berlangsung selama 1 tahun 8 bulan akhirnya membuahkan hasil, dengan diterbitkannya izin prinsip untuk beroperasi di Jeddah.
Menurut Erick Thohir, pembukaan cabang di Arab Saudi merupakan langkah strategis untuk mendorong peningkatan bisnis BSI secara signifikan. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden untuk menggeser sebagian transaksi pembayaran digital ke Indonesia. Lebih dari sekadar perluasan bisnis, pembukaan cabang ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem haji dan umrah, memberikan kemudahan bagi jemaah Indonesia dalam bertransaksi.
"Alhamdulillah izin prinsip untuk di Saudi, khususnya di Jeddah, ini sudah bisa kita exercise dan mudah-mudahan kalau semuanya berjalan lancar, 1 tahun ke depan kita bisa buka di sana," ujar Erick Thohir dalam jumpa pers tersebut. Keberhasilan ini menandai babak baru bagi BSI dalam ekspansi internasionalnya, menyusul kesuksesan pembukaan cabang di Dubai, Uni Emirat Arab.
Ekspansi BSI ke Arab Saudi: Layanan Komersial dan Perorangan
Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana operasional cabang BSI di Arab Saudi. Cabang tersebut direncanakan akan melayani transaksi baik untuk individu maupun korporasi atau komersial. Namun, operasional penuh baru dapat dimulai tahun depan karena masih terdapat sejumlah persiapan yang perlu dilakukan.
Bob Tyasika Ananta menjelaskan bahwa masih banyak regulasi yang harus disiapkan, termasuk aspek teknologi informasi (IT), sumber daya manusia (SDM), dan standar operasional prosedur (SOP). Pihak regulator di Arab Saudi juga akan melakukan evaluasi terhadap kesiapan BSI sebelum memberikan izin operasional penuh. Selain persiapan infrastruktur seperti gedung, kesiapan IT, SDM, dan SOP menjadi faktor krusial dalam memastikan kelancaran operasional cabang baru tersebut.
"Nanti pihak regulator di sana juga melihat kesiapan-kesiapannya, ada beberapa yang memang harus disiapkan terlebih dahulu, selain gedung tentunya ya kemudian IT, SDM, dan konteksnya SOP," jelas Bob Tyasika Ananta. Persiapan yang matang ini diharapkan dapat menjamin layanan perbankan yang berkualitas dan handal bagi nasabah di Arab Saudi.
Strategi BSI dalam Memperluas Jaringan Internasional
Pembukaan cabang BSI di Dubai sebelumnya telah menjadi batu loncatan bagi ekspansi internasional BSI. Lokasi strategis Dubai memungkinkan BSI untuk melayani komunitas internasional dan diaspora Indonesia dengan lebih efektif. Ekspansi ke Timur Tengah ini tidak hanya berfokus pada peningkatan layanan keuangan syariah, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat aksesibilitas bagi nasabah dalam melakukan transaksi finansial terkait ibadah.
Dengan dibukanya cabang di Arab Saudi, BSI berharap dapat semakin memperkuat posisinya sebagai bank syariah terkemuka di kancah internasional. Langkah ini juga menunjukkan komitmen BSI dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah global dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Kehadiran BSI di Arab Saudi diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia dalam mengelola keuangan selama menjalankan ibadah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi jemaah.
Secara keseluruhan, rencana ekspansi BSI ke Arab Saudi merupakan langkah strategis yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan memperkuat posisi BSI di pasar internasional. Persiapan yang matang dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak terkait akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini.