BSI Kampanyekan Keamanan Data Pribadi: Waspadai Modus Penipuan Digital!
Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan kampanye "Jagalah Hati, Jaga Data Diri" untuk meningkatkan kesadaran nasabah akan pentingnya melindungi data pribadi di era digital dan menghindari modus penipuan online.

Jakarta, 12 April 2024 - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan kampanye "Jagalah Hati, Jaga Data Diri" untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan data pribadi dalam transaksi digital. Kampanye ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus penipuan online yang memanfaatkan data pribadi nasabah. SEVP Branding and Communication BSI, Kemas Erwan Husainy, menjelaskan bahwa data pribadi merupakan pertahanan terakhir nasabah dalam menghadapi kejahatan digital.
Berbagai modus penipuan digital marak terjadi, mulai dari phishing melalui email dan SMS yang mengatasnamakan bank, hingga telepon dan WhatsApp palsu yang mengaku sebagai petugas resmi. Para penipu juga kerap membuat situs web palsu yang mirip dengan laman resmi BSI atau mengirimkan surat palsu yang meminta data pribadi dan pembayaran. Penggunaan wi-fi publik yang tidak aman juga meningkatkan risiko malware dan pencurian data.
"Penting sekali bagi seluruh masyarakat di era sekarang ini, untuk mengenali modus-modus tersebut sehingga lebih berhati-hati dan waspada dalam menjaga keamanan diri kita," ujar Kemas Erwan Husainy dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Mengenali dan Menghindari Modus Penipuan Digital
Kampanye "Jagalah Hati, Jaga Data Diri" menyoroti berbagai modus penipuan yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa di antaranya:
- Phishing Email dan SMS: Penipu mengirimkan email atau SMS yang mengarahkan korban ke situs palsu untuk mencuri data pribadi atau meminta konfirmasi transaksi dengan link palsu.
- Telepon/WhatsApp Palsu: Pelaku mengaku sebagai petugas bank atau instansi lain untuk meminta data pribadi dan credential kartu, termasuk OTP.
- Situs Web Palsu: Penipu membuat situs web yang menyerupai situs resmi BSI untuk menipu korban.
- Surat Palsu: Pelaku mengirimkan surat resmi namun palsu yang meminta pembayaran atau data pribadi.
- Wi-Fi Publik yang Tidak Aman: Menggunakan wi-fi publik meningkatkan risiko malware dan pencurian data.
BSI menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan data seperti PIN, nama ibu kandung, nomor kartu, password, exp date, CVV/CVC, dan OTP. Nasabah diimbau untuk tidak membuka link mencurigakan dan selalu mengecek kebenaran informasi melalui saluran resmi BSI, seperti BSI Call 14040, website www.bankbsi.co.id, dan media sosial resmi BSI.
Langkah-langkah Keamanan untuk Nasabah BSI
Untuk melindungi diri dari penipuan digital, BSI memberikan beberapa anjuran kepada nasabahnya, antara lain:
- Jangan membuka link mencurigakan yang diterima melalui SMS, WhatsApp, email, atau media lainnya yang meminta data pribadi atau kode OTP.
- Selalu cek kembali nomor pengirim pesan atau penelpon untuk memastikan keasliannya.
- Jangan pernah memberikan PIN, nama ibu kandung, nomor kartu, password, exp date, CVV/CVC, dan OTP kepada siapa pun.
- Gunakan jaringan internet yang aman dan hindari penggunaan wi-fi publik yang tidak terenkripsi.
- Lakukan verifikasi terhadap setiap transaksi yang dilakukan.
BSI juga berkolaborasi dengan pihak berwenang dan lembaga terkait untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan digital di sektor perbankan. Kampanye "Jagalah Hati, Jaga Data Diri" juga telah mendapatkan izin dari Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, pemilik lagu "Jagalah Hati", yang memberikan dukungan penuh terhadap kampanye ini.
Dengan kampanye ini, BSI berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi di era digital dan membantu mencegah terjadinya penipuan online. Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran kolektif, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terpercaya.