Bulog Cirebon Serap 38 Ribu Ton Beras, Tertinggi Sepanjang Sejarah!
Bulog Cirebon berhasil menyerap 38 ribu ton beras dari petani selama Januari-Maret 2025, angka tertinggi sepanjang sejarah dan nasional untuk periode tersebut.

Cirebon, 26 Maret 2025 - Perum Bulog Cabang Cirebon mencatat rekor penyerapan beras dari petani mencapai 38 ribu ton selama periode Januari hingga Maret 2025. Capaian ini merupakan angka tertinggi dalam sejarah pengadaan Bulog Cirebon untuk periode tersebut, bahkan melampaui capaian seluruh cabang Bulog di tingkat nasional. Penyerapan ini dilakukan untuk menstabilkan harga beras di tingkat petani dan memastikan ketersediaan pasokan menjelang Lebaran.
Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon, Ramaijon Purba, menjelaskan bahwa keberhasilan ini berkat kerja keras tim Bulog yang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, penyuluh pertanian, serta mitra pengolahan dan pengadaan. Saat ini, Bulog Cirebon rata-rata menyerap 1.000 ton gabah dan 700 ton beras setiap harinya. Dengan tren positif ini, diperkirakan penyerapan akan melampaui 40 ribu ton setara beras (atau 80 ribu ton setara gabah) sebelum Lebaran tiba.
Stok beras Bulog Cirebon saat ini mencapai 100 ribu ton, jumlah yang cukup untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Panen raya di wilayah Cirebon, Majalengka, dan Kuningan diperkirakan berlangsung hingga akhir April atau Mei 2025, sehingga Bulog berkomitmen untuk terus menyerap hasil panen petani secara maksimal.
Rekor Penyerapan Beras Bulog Cirebon
Pencapaian Bulog Cirebon dalam menyerap beras petani patut diapresiasi. Angka 38 ribu ton setara beras merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Bulog Cirebon untuk periode Januari-Maret. Hal ini menunjukkan kinerja yang efektif dan efisien dalam pengadaan beras dari petani.
Ramaijon Purba menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama yang solid dengan berbagai pihak. Kolaborasi dengan TNI, penyuluh pertanian, mitra pengolahan, dan mitra pengadaan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target penyerapan.
Lebih lanjut, Bulog Cirebon juga aktif melakukan penjemputan gabah di lebih dari 100 titik di wilayah Cirebon, Majalengka, dan Kuningan setiap harinya. Hal ini menunjukan komitmen Bulog untuk menjangkau petani secara luas dan memastikan hasil panen mereka terserap dengan baik.
Kerja Sama Strategis dan Himbauan kepada Petani
Bulog Cirebon saat ini bekerja sama dengan sekitar 40 mitra pengolahan dan 90 mitra pengadaan. Mitra pengolahan bertugas mengeringkan dan menggiling gabah menjadi beras, sementara mitra pengadaan berperan dalam memasok beras kepada Bulog.
Ramaijon Purba juga mengingatkan para petani agar tidak terburu-buru memanen padi sebelum waktunya. Panen yang terlalu cepat dapat menurunkan kualitas beras dan memperlambat proses pengolahan di tingkat mitra. Gabah dengan kadar air standar (25 persen) hanya membutuhkan waktu pengeringan sekitar 8-10 jam, namun jika kualitas gabah rendah, waktu pengeringan bisa mencapai 30-40 jam.
Kondisi ini dapat berdampak pada kelancaran penyerapan. Jika mitra pengolahan mengalami kendala dalam mengeringkan gabah, maka laju serapan Bulog juga akan terganggu. Oleh karena itu, Bulog mengimbau petani untuk memperhatikan kualitas gabah sebelum melakukan panen.
"Kami pastikan Bulog akan terus menyerap hasil panen petani, jadi jangan terburu-buru memanen sebelum waktunya," tegas Ramaijon Purba.
Dengan stok beras yang melimpah dan komitmen Bulog untuk terus menyerap hasil panen petani, diharapkan stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran tetap terjaga, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.