Bulog Jabar Sukses Serap Beras Petani, Lampaui Target Dua Kali Lipat!
Perum Bulog Jawa Barat berhasil menyerap 352.680 ton beras hingga Mei 2025, melampaui capaian tahun lalu dan optimistis mencapai target 552.099 ton.

Bandung, 12 Mei 2025 - Perum Bulog Wilayah Jawa Barat (Jabar) menargetkan penyerapan beras dari petani lokal hingga akhir Mei 2025 mencapai 552.099 ton. Pencapaian hingga saat ini telah melampaui ekspektasi, menunjukkan kinerja yang signifikan dalam mendukung stabilitas harga dan kesejahteraan petani. Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Babinsa dan mitra Bulog, guna memastikan jangkauan penyerapan yang luas di seluruh Jawa Barat.
Hingga saat ini, Bulog Jabar telah berhasil menyerap 352.680 ton beras, atau sekitar 63,88 persen dari target. Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa dibandingkan tahun lalu, di mana pada periode yang sama hanya terserap sekitar 177.000 ton. Kenaikan signifikan ini menunjukkan keberhasilan strategi dan kerja keras tim Bulog Jabar dalam menyerap hasil panen petani.
Keberhasilan ini juga berdampak positif pada stabilitas harga beras di pasaran dan kesejahteraan petani. Dengan penyerapan yang optimal, Bulog Jabar berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung sektor pertanian.
Capaian Bulog Jabar Lampaui Target
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander, mengungkapkan rasa optimismenya terkait pencapaian ini. "Ini pencapaian yang luar biasa. Pada periode yang sama tahun lalu, hingga akhir Mei, hanya terserap sekitar 177 ribu ton. Tahun ini naik dua kali lipat," ujar Alexander di Bandung, Senin. Optimisme ini didasari oleh fakta bahwa sejumlah daerah sentra produksi di Jawa Barat masih dalam masa panen raya.
Alexander juga menjelaskan bahwa penyerapan gabah dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Babinsa, mitra Bulog, serta Tim Jemput Gabah, untuk memperluas jangkauan dan memastikan semua petani mendapatkan kesempatan untuk menjual hasil panennya. Kerja sama yang erat ini menjadi kunci keberhasilan penyerapan beras yang signifikan.
Bulog Cabang Cirebon memberikan kontribusi terbesar terhadap total penyerapan, mencapai 104.537 ton. Prestasi ini menjadikan Bulog Cabang Cirebon sebagai cabang dengan penyerapan tertinggi secara nasional. Keberhasilan ini menunjukkan kinerja yang luar biasa dan menjadi contoh bagi cabang Bulog lainnya.
Bulog Jabar konsisten melakukan penyerapan gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu Rp6.500 per kilogram. Hal ini memastikan petani mendapatkan harga yang layak atas hasil jerih payah mereka. Komitmen Bulog dalam memberikan harga yang wajar ini menjadi faktor penting dalam keberhasilan program penyerapan.
Menjaga Stabilitas Harga dan Kesejahteraan Petani
"Bulog sebagai operator penyerapan dan penyaluran gabah beras petani selalu siap menjalankan tugas sesuai arahan pemerintah," tegas Alexander. Pernyataan ini menegaskan komitmen Bulog dalam menjalankan tugasnya sebagai penyangga ketahanan pangan nasional. Distribusi beras yang dilakukan Bulog bertujuan untuk menstabilkan harga di pasaran dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat.
Alexander menambahkan, "Bulog Jabar siap menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani lokal demi memperkuat ketahanan stok nasional, sekaligus mendukung kesejahteraan petani lokal dengan memberikan harga yang layak." Pernyataan ini menekankan komitmen Bulog dalam mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Dengan menyerap hasil panen petani, Bulog tidak hanya menjaga stabilitas harga tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani.
Dengan capaian yang signifikan ini, Bulog Jabar memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional. Program penyerapan beras ini tidak hanya berhasil menjaga stabilitas harga, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Barat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Strategi yang diterapkan Bulog Jabar, termasuk melibatkan Babinsa dan mitra Bulog, serta Tim Jemput Gabah, terbukti efektif dalam memperluas jangkauan penyerapan. Komitmen Bulog dalam memberikan harga yang sesuai HPP juga menjadi faktor kunci keberhasilan program ini. Ke depan, diharapkan program ini akan terus ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.