Bulog Jatim Cetak Rekor: Serap 425 Ribu Ton Beras, Tertinggi Sepanjang Sejarah!
Perum Bulog Kanwil Jatim berhasil menyerap lebih dari 425 ribu ton beras hingga 13 Mei 2025, melampaui target dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur (Kanwil Jatim) berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Hingga tanggal 13 Mei 2025, Bulog Jatim telah menyerap lebih dari 425 ribu ton beras. Capaian ini melampaui target yang telah ditetapkan dan tercatat sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah Bulog Kanwil Jatim pada periode Januari-Mei.
Apa yang terjadi? Bulog Jatim berhasil menyerap 425 ribu ton beras. Siapa yang terlibat? Perum Bulog Kanwil Jatim, Tim Jemput Gabah Beras Bulog, PPL dari Dinas Pertanian, Babinsa dari TNI, dan para petani. Di mana peristiwa ini terjadi? Di Jawa Timur. Kapan peristiwa ini terjadi? Hingga 13 Mei 2025. Mengapa hal ini penting? Karena capaian ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah dan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional. Bagaimana hal ini dicapai? Melalui kerja keras dan sinergi yang baik antara berbagai pihak.
Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur, Langgeng Wisnu, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian luar biasa ini. "Alhamdulillah, berkat kerja keras dan sinergi yang baik antara Tim Jemput Gabah Beras Bulog, PPL dari Dinas Pertanian, Babinsa dari TNI dan para petani, kita berhasil melampaui ekspektasi. Serapan lebih dari 425 ribu ton ini adalah yang tertinggi yang pernah kami raih," ujarnya di Kota Surabaya, Rabu.
Capaian Signifikan Bulog Jatim untuk Ketahanan Pangan Nasional
Penyerapan beras oleh Bulog Kanwil Jatim tidak hanya memecahkan rekor regional, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap serapan gabah beras petani secara nasional. Bulog Jatim berkontribusi sebesar 25 persen dari total 2 juta ton beras yang berhasil diserap oleh Perum Bulog di seluruh Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki potensi pertanian yang besar serta terus mendukung petani lokal," tambah Langgeng Wisnu.
Sukses ini juga ditopang oleh kinerja Bulog di beberapa daerah. Bulog Mojokerto dan Jember bahkan berhasil melampaui target penyerapan gabah beras petani hingga lebih dari 100 persen. Keberhasilan ini mendapat apresiasi positif dari Bupati Mojokerto dan Bupati Jember, yang menjadi motivasi bagi Bulog untuk terus meningkatkan kinerja.
Langgeng Wisnu menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan apresiasi tersebut. "Kami sangat berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Bupati Mojokerto dan Bupati Jember. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja lebih baik lagi dalam mendukung petani dan menjaga stabilitas pangan di Jawa Timur," jelasnya.
Dampak Positif bagi Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan
Pencapaian luar biasa Bulog Jatim ini diharapkan berdampak positif pada kesejahteraan petani di Jawa Timur. Dengan penyerapan gabah yang tinggi, petani dapat dengan mudah menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak. Hal ini akan meningkatkan pendapatan petani dan mendorong peningkatan produksi pertanian di masa mendatang.
Selain itu, keberhasilan Bulog Jatim juga memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan stok beras yang melimpah, Indonesia lebih siap menghadapi potensi krisis pangan dan dapat menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Langkah ini sangat krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Bulog berkomitmen untuk terus memaksimalkan penyerapan gabah beras petani lokal hingga target tercapai. "Kami akan terus berupaya untuk memaksimalkan penyerapan gabah beras petani lokal hingga target tercapai," pungkas Langgeng Wisnu.
Keberhasilan Bulog Jatim ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, lembaga terkait, dan petani dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan ketahanan pangan Indonesia. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk meningkatkan kinerja dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.