Bulog Kotim Siapkan Operasi Pasar Murah Antisipasi Lonjakan Harga Beras di Ramadhan
Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur menyiapkan operasi pasar murah untuk mencegah lonjakan harga beras selama Ramadhan, mengantisipasi kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) dan penundaan penyaluran beras bantuan.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, akan menggelar operasi pasar murah beras selama bulan Ramadhan. Langkah ini dilakukan oleh Pimpinan Cabang Perum Bulog Kotim, Muhammad Azwar Fuad, untuk mencegah lonjakan harga beras yang berpotensi terjadi akibat kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) dan penundaan penyaluran beras bantuan. Operasi pasar murah ini direncanakan berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kotim, dimulai pada bulan Ramadhan di Sampit, Kalimantan Tengah. Kenaikan HPP dan penundaan penyaluran beras bantuan dikhawatirkan akan berdampak pada harga beras di pasaran, sehingga operasi pasar murah ini menjadi langkah antisipatif Bulog.
Bulog Kotim menyadari potensi kenaikan harga beras di tingkat konsumen. Kenaikan HPP gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram, naik sekitar 10 persen dari tahun lalu, menjadi salah satu faktor penyebabnya. Penyusutan sekitar 50 persen saat penggilingan gabah menjadi beras juga turut memperparah situasi. Ditambah lagi, penundaan penyaluran beras bantuan pemerintah dan beras SPHP diperkirakan akan semakin menekan harga di pasaran.
Oleh karena itu, operasi pasar murah menjadi strategi Bulog untuk menstabilkan harga beras dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat selama Ramadhan. Langkah ini merupakan intervensi langsung Bulog untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah dampak negatif dari fluktuasi harga beras terhadap ekonomi rumah tangga.
Antisipasi Lonjakan Harga Beras di Bulan Ramadhan
Bulog Kotim telah menyiapkan stok beras sekitar 2.600 ton dari total kapasitas gudang 5.000 ton. Stok tersebut masih memungkinkan untuk menampung hasil panen padi di Kalimantan Tengah. Saat ini, Bulog fokus menyerap hasil panen petani, dengan realisasi pengadaan GKP yang telah dilakukan di Pegatan, Kabupaten Katingan.
Diharapkan, dengan penyerapan hasil panen ini, stok beras Bulog akan semakin meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Bulog juga berencana untuk menyerap hasil panen padi di Kotim yang diperkirakan akan panen pada bulan Mei mendatang. Hal ini telah didiskusikan dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta BPP Lampuyang.
Selain beras, Bulog juga ditugaskan untuk menyerap hasil panen jagung pada bulan April atau Mei. Dengan demikian, gudang Bulog kemungkinan akan penuh dengan komoditas beras dan jagung. Langkah ini menunjukkan komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung petani lokal.
Kerja Sama dan Operasi Pasar
Operasi pasar murah yang dilakukan Bulog Kotim tidak hanya melibatkan Bulog sendiri, tetapi juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk swasta. Kerja sama ini akan memperluas jangkauan operasi pasar dan menjamin ketersediaan berbagai komoditas, tidak hanya beras. Lokasi operasi pasar akan tersebar di seluruh kantor pos, termasuk di wilayah Kotim.
"Minimal ketika momen bulan Ramadhan, ada intervensi yang bisa kita lakukan," ujar Pimpinan Cabang Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur Muhammad Azwar Fuad. Pernyataan ini menekankan pentingnya intervensi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan, khususnya selama bulan Ramadhan ketika permintaan pangan meningkat.
Dengan adanya operasi pasar murah ini, diharapkan harga beras tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat selama bulan Ramadhan. Kerja sama antar lembaga dan pihak swasta diharapkan dapat memperkuat upaya stabilisasi harga dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Bulog berkomitmen untuk terus memantau situasi pasar dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga pangan. Dengan adanya stok yang cukup dan kerjasama yang baik, diharapkan operasi pasar murah ini dapat berjalan lancar dan efektif dalam mencegah lonjakan harga beras selama bulan Ramadhan.