Stok Beras Bulog Kotim Aman hingga Enam Bulan, Masyarakat Diminta Tak Panik
Perum Bulog Kotim memastikan stok beras aman hingga enam bulan ke depan, imbau masyarakat tidak panik dan membeli sesuai kebutuhan.

Sampit, Kalimantan Tengah, 1 Mei 2024 - Perusahaan Umum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, memastikan stok beras di gudang mereka aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotim, Muhammad Azwar Fuad, di Sampit pada Kamis lalu. Pernyataan ini menjawab kekhawatiran masyarakat akan potensi kelangkaan beras.
Fuad menjelaskan, "Stok beras saat ini, dengan asumsi beras yang masih masuk dari Katingan, ada di kisaran 3.200-an ton. Nanti, mungkin akan bertambah terus seiring dengan masuknya beras dari Pegatan dan Lampuyang. Stok saat ini cukup hingga enam bulan."
Ketersediaan beras ini merupakan hasil dari penyerapan Bulog dari hasil panen petani lokal dan juga pasokan dari daerah lain. Saat ini, sejumlah daerah di Kotim dan sekitarnya sedang memasuki masa panen raya, memberikan tambahan pasokan signifikan bagi Bulog.
Pasokan Beras Bulog Kotim Terjamin
Bulog Kotim konsisten menjaga stok beras sebagai bagian dari tugas utama mereka untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Mereka menyerap hasil panen petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram gabah kering panen (GKP). Kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga dilakukan untuk mengedukasi petani tentang penanganan pascapanen guna meningkatkan kualitas beras.
Selain menyerap beras dari petani lokal, Bulog juga mendatangkan beras dari luar daerah, terutama beras premium. Hal ini disebabkan karena keterbatasan mesin penggilingan di daerah yang belum mampu memproses beras premium dalam skala besar. "Jadi, mau enggak mau kita harus ambil dari Jawa atau ada pemerataan stok dari provinsi lain," jelas Fuad.
Meskipun penjualan beras SPHP dihentikan sementara, Bulog memastikan hal tersebut tidak akan menyebabkan kenaikan harga beras. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret lalu menunjukkan harga beras relatif stabil, bahkan cenderung mengalami deflasi di beberapa daerah. Bulog optimistis tren ini akan berlanjut pada bulan April.
Imbauan Kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk membeli beras sesuai kebutuhan dan menghindari penimbunan. "Intinya manajemen stok Bulog itu melihatnya secara Indonesia. Di mana ada space (ruang) gudang yang masih cukup, ya itulah diisi," ungkap Fuad. Dengan stok yang melimpah dan panen raya yang masih berlangsung, Bulog memastikan harga beras akan tetap stabil.
Optimisme ini didasarkan pada stok Bulog yang tinggi dan hasil panen yang melimpah. "Jadi masyarakat tidak perlu khawatir atau tidak perlu panic buying. Insya Allah harga beras akan tetap stabil karena didukung oleh stok Bulog yang cukup tinggi dan juga hasil panen yang melimpah," pungkas Azwar Fuad. Imbauan ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat dan mencegah pembelian beras secara berlebihan.
Bulog juga terus berupaya meningkatkan kualitas beras melalui edukasi kepada petani. Hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan beras yang berkualitas tinggi dan terjangkau bagi masyarakat.