Bulog Papua Gelontorkan 1.651 Ton Beras untuk Pasar Murah Jelang Lebaran
Perum Bulog Papua dan Papua Barat telah menyalurkan 1.651 ton beras untuk operasi pasar dan pasar murah di Papua, guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan menjelang Idul Fitri 1446 H.

Perum Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat telah menggelontorkan sebanyak 1.651 ton beras untuk kegiatan operasi pasar dan pasar murah di wilayah Papua. Penyaluran beras ini dimulai sejak awal Maret 2025 dan bertujuan untuk menstabilkan harga serta memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Kegiatan ini melibatkan pendistribusian beras medium dan premium ke berbagai lokasi di Papua.
Kepala Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari, menjelaskan bahwa penyaluran beras tersebut dilakukan secara bertahap. Dalam setiap kegiatan pasar murah atau operasi pasar, Bulog membawa sekitar 2,5 ton beras, namun jumlah ini dapat bervariasi tergantung lokasi penjualan. Distribusi beras ini menjadi bagian penting dari upaya Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
Dengan stok beras mencapai 30.862 ton di gudang Bulog Papua dan Papua Barat, pihak Bulog memastikan ketersediaan beras hingga Lebaran dan bahkan hingga enam bulan setelahnya di enam provinsi di Tanah Papua. Stok ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode tersebut. Selain beras, Bulog juga memiliki stok gula pasir sebanyak 220 ton dan minyak goreng sebanyak 158 ribu liter.
Pasokan Beras di Papua Dijamin Aman hingga Delapan Bulan ke Depan
Ahmad Mustari memberikan jaminan kepada masyarakat Papua terkait ketersediaan beras. Beliau menyatakan bahwa stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga delapan bulan ke depan. Pernyataan ini diperkuat dengan informasi adanya tambahan pasokan beras yang sedang dalam perjalanan menuju Papua. Ketersediaan beras ini meliputi berbagai jenis, termasuk beras premium, medium, dan beras SPHP (Sistem Pengelolaan Hasil Panen).
Bulog memastikan harga beras tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan. Harga yang ditawarkan baik di kantor Bulog maupun melalui RPK (Rumah Pangan Kita) tetap sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya spekulasi harga dan memastikan masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga terjangkau.
Dengan adanya jaminan ketersediaan dan stabilitas harga beras ini, diharapkan masyarakat Papua dapat merasa tenang dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri dan bulan-bulan berikutnya. Langkah Bulog ini merupakan upaya proaktif dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Papua.
Stok Pangan Melimpah di Papua
Selain beras, Bulog juga memastikan ketersediaan stok pangan lainnya di Papua. Stok gula pasir mencapai 220 ton dan minyak goreng mencapai 158 ribu liter. Ketersediaan bahan pokok ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Papua dan menjaga stabilitas harga pasar.
Dengan adanya stok pangan yang melimpah ini, masyarakat Papua tidak perlu khawatir akan kekurangan bahan pokok menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri. Bulog berkomitmen untuk terus memantau dan menjaga ketersediaan pangan di wilayah Papua guna menjamin kesejahteraan masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan Bulog ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah Papua. Dengan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok, Bulog berkontribusi pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Oleh sebab itu kepada masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras baik premium maupun median serta beras SPHP juga tersedia," kata Mustari menambahkan.
Dengan adanya jaminan ketersediaan dan stabilitas harga beras ini, diharapkan masyarakat Papua dapat merasa tenang dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri dan bulan-bulan berikutnya. Langkah Bulog ini merupakan upaya proaktif dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Papua.