Bulog OKU Gencar Serap Gabah Petani di Bulan Ramadhan, Target 40.000 Ton!
Perum Bulog OKU Sumsel gencar menyerap gabah dan beras petani di tengah Ramadhan, terutama di OKU Timur, dengan target serapan 40.000 ton pada tahun ini.
Baturaja, 23 Maret 2024 - Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan (Sumsel) meningkatkan upaya penyerapan gabah dan beras dari petani selama bulan Ramadhan. Fokus utama penyerapan berada di Kabupaten OKU Timur yang telah memasuki masa panen raya. Hal ini dilakukan untuk menjamin stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran, serta mendukung perekonomian petani.
Kepala Bulog OKU, Julhaidar Romadon, menyatakan bahwa kegiatan penyerapan gabah dan beras tetap berjalan optimal meskipun di bulan Ramadhan. Pihaknya menargetkan penyerapan gabah dan beras mencapai angka yang signifikan. Upaya ini dilakukan untuk membantu petani menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak.
Penyerapan gabah dan beras difokuskan di wilayah OKU Timur, yang dikenal sebagai lumbung pangan di Sumsel. Beberapa kecamatan seperti Cempaka dan Semendawai Suku III telah memulai panen dengan hasil yang menggembirakan. Bulog berkomitmen untuk memastikan seluruh hasil panen petani dapat terserap dengan baik.
Serapan Gabah dan Beras Capai Ribuan Ton
Julhaidar Romadon melaporkan bahwa hingga saat ini, Bulog OKU telah berhasil menyerap 3.500 ton gabah dan 3.500 ton beras dari petani di OKU Timur. Angka ini merupakan hasil kerja keras tim Bulog yang terjun langsung ke lapangan. Penyerapan dilakukan dengan harga beli yang menguntungkan petani, sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP).
Harga beli gabah kering panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp6.500/kg, sedangkan harga beli beras mencapai Rp12.000/kg. Harga ini diharapkan dapat memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Bulog berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga di tingkat petani.
Untuk mencapai target serapan tahunan, Bulog OKU telah membentuk tiga tim yang bertugas langsung di lapangan. Tim ini bertugas untuk menyerap gabah dan beras dari petani dan tempat penggilingan di wilayah OKU Timur. Keberadaan tim ini menunjukkan keseriusan Bulog dalam menjalankan tugasnya.
Strategi Bulog OKU dalam Penyerapan Gabah
Dalam upaya mempercepat proses penyerapan, Bulog OKU juga telah mendirikan lima posko pemantauan. Posko-posko ini tersebar di Kantor Bulog OKU dan empat gudang di Kabupaten OKU Timur. Posko ini berfungsi untuk memantau daerah-daerah yang berpotensi panen raya dan memastikan kelancaran penyerapan hasil panen.
Kerjasama dengan TNI Kodim 0403 juga dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang akan memasuki masa panen. Selain itu, kerjasama ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada petani agar melakukan panen pada waktu yang tepat. Hal ini penting untuk menjaga kualitas gabah dan beras yang diserap.
Bulog juga aktif memberikan informasi kepada petani mengenai program penyerapan gabah dan beras. Tujuannya adalah untuk memastikan petani mengetahui harga beli yang ditetapkan dan prosedur penyerapan. Transparansi informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan petani kepada Bulog.
Dampak Positif bagi Petani
Salah satu petani asal Kecamatan Cempaka, Daru, mengungkapkan rasa senangnya atas harga serapan gabah dan beras yang ditetapkan oleh Bulog. Ia menilai bahwa harga tersebut sangat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Daru menambahkan bahwa kebijakan ini menghilangkan kekhawatiran petani akan penurunan harga saat panen raya. Dengan harga beli yang stabil dan terjamin, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produksi. Hal ini menunjukkan keberhasilan Bulog dalam melindungi petani dan menjamin stabilitas harga pangan.
"Dengan harga beli di tingkat petani yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Bulog, tentunya kami lebih semangat dalam bercocok tanam," ujar Daru.
Target serapan gabah dan beras Bulog OKU tahun ini mencapai 40.000 ton. Dengan strategi yang terencana dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, target tersebut diharapkan dapat tercapai. Keberhasilan ini akan berdampak positif bagi petani dan stabilitas ketahanan pangan di Sumsel.