Bulog Serap 2.000 Ton Gabah Petani OKU Timur, Kejar Target 40 Ribu Ton di 2025
Perum Bulog OKU Timur telah menyerap 2.000 ton gabah dan beras petani setempat untuk memenuhi kebutuhan pangan, dengan target 40 ribu ton di tahun 2025.

Baturaja, 11 Maret 2024 - Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil menyerap 2.000 ton gabah dan beras dari petani di Kabupaten OKU Timur. Penyerapan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah tersebut, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Proses penyerapan gabah dan beras ini melibatkan kerjasama dengan TNI dan dilakukan secara intensif di berbagai desa di OKU Timur.
Kepala Bulog OKU, Julhaidar Romadon, menjelaskan bahwa penyerapan gabah dan beras kering panen (GKP) ini merupakan bagian dari program untuk memenuhi target serapan sebanyak 40 ribu ton di tahun 2025. Harga pembelian gabah kering panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp6.500/kg, sementara beras dihargai Rp12.000/kg. Program ini sangat penting untuk menunjang ketahanan pangan nasional dan menjamin kesejahteraan petani.
Penyerapan yang masif ini dilakukan seiring dimulainya masa panen raya di OKU Timur, yang dikenal sebagai lumbung pangan di Sumatera Selatan. Bulog optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan, mengingat potensi produksi padi yang melimpah di wilayah tersebut. Strategi yang diterapkan Bulog untuk mencapai target tersebut meliputi pembentukan tim lapangan dan pemantauan intensif melalui posko yang tersebar di wilayah OKU Timur.
Serapan Gabah dan Beras di OKU Timur
Hingga saat ini, Bulog OKU telah berhasil menyerap 2.000 ton gabah dan 1.000 ton GKP. "Baru ada beberapa desa di OKU Timur yang memulai masa panen. Kami optimistis dapat mencapai target sasaran mengingat OKU Timur merupakan daerah lumbung pangan di Sumsel," ujar Julhaidar Romadon. Proses penyerapan ini terus digencarkan, termasuk selama bulan suci Ramadhan, untuk memastikan tercapainya target yang telah ditetapkan.
Untuk mempercepat dan memperluas jangkauan penyerapan, Bulog membentuk tiga tim yang bertugas langsung di lapangan. Setiap tim terdiri dari tiga orang dan bertugas menyerap gabah dari petani dan tempat penggilingan di berbagai wilayah OKU Timur. Langkah ini dinilai efektif untuk menjangkau petani di berbagai daerah dan memastikan tidak ada kendala dalam proses penyerapan.
Selain itu, Bulog juga telah mendirikan lima posko pemantauan. Posko-posko ini tersebar di Kantor Bulog OKU dan empat gudang di Kabupaten OKU Timur. Fungsi posko ini adalah untuk memantau daerah-daerah yang akan memasuki masa panen raya dan memastikan kelancaran proses penyerapan hasil panen.
Kerjasama dengan TNI dan Edukasi Petani
Dalam upaya mencapai target serapan gabah dan beras, Bulog juga menggandeng TNI Kodim/0403. Kerjasama ini difokuskan pada penyampaian informasi mengenai daerah-daerah yang akan memasuki masa panen. TNI juga berperan dalam mengedukasi petani agar melakukan panen tepat waktu, sehingga proses penyerapan dapat berjalan optimal dan efektif.
"Kami juga menggandeng TNI Kodim/0403 untuk menginformasikan daerah mana saja yang mendekati masa panen sekaligus mengedukasi petani agar melakukan panen tepat waktu," jelas Julhaidar Romadon. Kerjasama ini menunjukkan komitmen Bulog dan TNI dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan mensejahterakan petani.
Dengan strategi yang terencana dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, Bulog optimistis dapat mencapai target serapan gabah dan beras di OKU Timur. Hal ini akan berdampak positif bagi ketahanan pangan di wilayah tersebut dan menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan penyerapan hasil panen petani dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.