Bulog Serap 11.500 Ton Gabah Petani OKU Timur, Amankan Pangan OKU Raya
Bulog OKU sukses serap 11.500 ton gabah kering panen (GKP) dari petani OKU Timur hingga April 2025, mengamankan stok pangan di OKU Raya dan mendukung target 40.000 ton.

Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, berhasil menyerap 11.500 ton gabah kering panen (GKP) dari petani di Kabupaten OKU Timur. Penyerapan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah OKU Raya yang meliputi Kabupaten OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan. Penyerapan gabah tersebut berlangsung sejak Januari hingga April 2025, bertujuan mengamankan stok pangan dan menunjang ketahanan pangan nasional. Proses penyerapan melibatkan kerjasama dengan TNI dan strategi pemantauan yang efektif.
Kepala Bulog OKU, Junirman, menjelaskan bahwa OKU Timur menjadi fokus utama penyerapan gabah karena daerah ini merupakan lumbung pangan di Sumatera Selatan. Jumlah GKP yang diserap mencapai 11.500 ton, ditambah 3.100 ton gabah kering giling (GKG). Bulog menargetkan penyerapan gabah dan beras sebanyak 40.000 ton di tahun 2025.
Bulog menetapkan harga beli GKP sebesar Rp6.500/kg dan beras Rp12.000/kg untuk memastikan petani mendapatkan harga yang layak. Strategi penyerapan yang efektif diterapkan Bulog untuk mencapai target tersebut. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Strategi Penyerapan Gabah Bulog di OKU Timur
Untuk mencapai target penyerapan gabah 40.000 ton, Bulog membentuk tiga tim yang bertugas langsung di lapangan. Setiap tim terdiri dari tiga orang yang bertugas menyerap gabah di tingkat petani dan tempat penggilingan. Keberadaan posko pemantau juga berperan penting dalam memonitor daerah-daerah yang akan memasuki masa panen raya.
Lima posko pemantau didirikan, satu di Kantor Bulog OKU dan empat lainnya tersebar di Kabupaten OKU Timur. Posko ini berfungsi untuk memetakan daerah potensial panen raya dan memastikan penyerapan gabah berjalan lancar. Informasi yang akurat tentang daerah panen menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kerjasama dengan TNI Kodim 0403 juga sangat krusial. Babinsa (Bintara Pembina Desa) berperan aktif menginformasikan daerah yang akan panen dan memberikan edukasi kepada petani agar melakukan panen tepat waktu. Hal ini memastikan gabah berkualitas baik dapat diserap oleh Bulog.
Dukungan TNI dan Edukasi Petani
Junirman menekankan pentingnya peran Babinsa dalam keberhasilan program ini. Informasi yang diberikan Babinsa sangat membantu Bulog dalam menentukan lokasi dan waktu penyerapan gabah. Selain itu, edukasi kepada petani tentang pentingnya panen tepat waktu juga sangat penting untuk menjaga kualitas gabah.
Dengan harga beli yang kompetitif dan strategi penyerapan yang terencana, Bulog berupaya memberikan dampak positif bagi petani dan ketahanan pangan di OKU Raya. Kerjasama yang baik antara Bulog, pemerintah daerah, dan TNI menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketersediaan pangan di wilayah OKU Raya. Keberhasilan penyerapan gabah ini menunjukkan komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di Indonesia.
Kesimpulan: Penyerapan gabah oleh Bulog di OKU Timur merupakan langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan di OKU Raya. Kerjasama yang baik antara berbagai pihak dan strategi yang terencana menjadi kunci keberhasilan program ini.