Bulog DIY Lampaui Target Serap Gabah Petani Kulon Progo: 2.400 Ton!
Penyerapan gabah petani Kulon Progo oleh Bulog DIY melampaui target, mencapai 2.400 ton dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjamin kesejahteraan petani serta swasembada pangan.

Kulon Progo, 7 April 2024 - Kantor Wilayah Perum Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah berhasil menyerap gabah dari petani di Kabupaten Kulon Progo melebihi target. Sejak Januari hingga hari ini, Bulog telah menyerap 2.400 ton gabah kering giling (GKG), melampaui target awal 2.300 ton GKG yang ditetapkan untuk tahun 2025. Pencapaian ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Kepala Kanwil Perum Bulog DIY, Ninik Setyowati, menyatakan bahwa serapan gabah di Kulon Progo telah mencapai lebih dari 105 persen dari target. Meskipun target sudah terlampaui, Bulog tetap berkomitmen untuk menyerap gabah petani selama panen berlangsung dan petani bersedia menjual hasil panennya. Hal ini menunjukkan dedikasi Bulog dalam membantu petani secara berkelanjutan.
Program pembelian gabah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram, diharapkan petani semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian padi.
Serapan Gabah DIY Melebihi Target
Program serapan gabah Bulog tidak hanya terfokus di Kulon Progo, tetapi juga mencakup seluruh wilayah Indonesia. Di DIY sendiri, target serapan gabah pada tahun 2025 adalah 14.000 ton. Hingga saat ini, Bulog DIY telah menyerap 9.500 ton gabah dari empat kabupaten di wilayah tersebut. Meskipun target provinsi telah hampir tercapai, Bulog memastikan akan terus menyerap gabah petani meskipun target sudah terlampaui.
Ninik Setyowati menegaskan bahwa Bulog akan menyerap semua gabah kering panen petani tanpa adanya kriteria khusus. "Ya jadi, gabah kering panen semua kami beli, kami serap," tegasnya. Hal ini menunjukkan keseriusan Bulog dalam memberikan akses pasar yang luas bagi petani.
Bulog juga memastikan kemudahan akses bagi petani yang ingin menjual gabahnya. Petani dapat menghubungi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa, atau langsung ke pengelola gudang Bulog. Tim Bulog akan langsung datang ke lokasi panen untuk mengambil gabah dengan harga yang telah ditetapkan.
Kemudahan Akses dan Transparansi
Untuk mempermudah proses jual beli, Bulog menyediakan angkutan untuk mengambil gabah langsung dari lokasi panen. "Untuk mempermudah petani, saat panen, kami langsung datang membawa angkutan, membeli gabah tersebut dengan harga Rp6.500," jelas Ninik Setyowati. Sistem ini dirancang untuk menjamin transparansi dan efisiensi dalam proses penyerapan gabah.
Program ini terbuka untuk semua petani di Kulon Progo dan sekitarnya. Dengan adanya jaminan harga dan kemudahan akses, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani dan mendorong peningkatan produksi padi di Indonesia. Keberhasilan Bulog dalam menyerap gabah di Kulon Progo menjadi contoh sukses implementasi program pemerintah dalam mendukung swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
Keberhasilan ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara Bulog, pemerintah daerah, dan petani dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. Dengan komitmen yang tinggi, Bulog terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.