Bupati Bogor Ganti Nama Empat RSUD, Tingkatkan Citra dan Fasilitas Kesehatan
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengubah nama empat RSUD menjadi nama pahlawan dan tokoh nasional untuk meningkatkan citra dan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, resmi mengubah nama empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perubahan nama ini bukan sekadar pergantian label, melainkan upaya strategis untuk meningkatkan citra dan kualitas layanan kesehatan di mata masyarakat. Keputusan ini diumumkan pada Jumat lalu di Cibinong, dan langsung disambut positif oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Perubahan nama ini cukup signifikan. RSUD Ciawi kini bertransformasi menjadi Rumah Sakit KH Idham Chalid. Proses perubahan nama ini masih berkoordinasi dengan keluarga KH Idham Chalid. Selain itu, RSUD Cibinong berganti nama menjadi Rumah Sakit Bakti Pajajaran, RSUD Cileungsi menjadi Rumah Sakit RH Satibi, dan RSUD Leuwiliang menjadi Rumah Sakit M Non Nur. Keempat nama baru ini dipilih untuk menghormati jasa para pahlawan dan tokoh bangsa yang telah berjuang untuk Indonesia.
Langkah berani Bupati Rudy Susmanto ini dilatarbelakangi oleh persepsi masyarakat terhadap RSUD yang masih menggunakan nama wilayah. Seringkali, nama wilayah diidentikkan dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Padahal, kenyataannya, beberapa RSUD di Kabupaten Bogor, seperti RSUD Ciawi dan Cibinong, telah memiliki fasilitas yang cukup baik dan setara dengan rumah sakit swasta. Perubahan nama diharapkan dapat membuang stigma negatif tersebut dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan pemerintah.
Perubahan Nama RSUD dan Harapan Peningkatan Layanan
Perubahan nama keempat RSUD tersebut bukan hanya sekadar pergantian identitas. Bupati Rudy Susmanto berharap perubahan ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan di masing-masing rumah sakit. Dengan nama-nama yang baru dan lebih prestisius, diharapkan akan menarik minat tenaga medis yang berkualitas untuk bergabung dan meningkatkan daya saing RSUD milik Kabupaten Bogor.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kebijakan ini. Ia meyakini bahwa perubahan nama akan meningkatkan derajat RSUD di mata masyarakat. Fusia juga menambahkan bahwa saat ini pemerintah daerah tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelengkapan aspek legalitas terkait perubahan nama tersebut.
Proses koordinasi ini meliputi berbagai aspek, mulai dari administrasi hingga perizinan. Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk memastikan proses pergantian nama berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini penting untuk menghindari hambatan administrasi dan operasional di masa transisi.
Dengan perubahan nama ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Bogor dapat lebih mudah mengakses informasi dan layanan kesehatan yang berkualitas. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan di seluruh RSUD di Kabupaten Bogor.
Dukungan dan Tantangan ke Depan
Meskipun mendapat dukungan positif dari Plt. Kepala Dinas Kesehatan, perubahan nama ini juga menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah sosialisasi kepada masyarakat agar mereka familiar dengan nama baru RSUD. Pemerintah Kabupaten Bogor perlu melakukan sosialisasi yang efektif dan masif agar masyarakat tidak bingung dan tetap dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah.
Selain sosialisasi, tantangan lain adalah memastikan bahwa perubahan nama tidak hanya sebatas simbolis, tetapi juga dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan yang nyata. Masyarakat tentu berharap agar perubahan nama ini berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan medis, ketersediaan obat-obatan, dan kenyamanan pasien.
Keberhasilan perubahan nama ini tidak hanya bergantung pada pemerintah daerah, tetapi juga peran serta seluruh stakeholder, termasuk tenaga medis, masyarakat, dan pihak swasta. Kerja sama dan komitmen bersama sangat penting untuk memastikan bahwa perubahan ini berdampak positif bagi peningkatan kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor.
"Padahal seperti RSUD Ciawi dan Cibinong itu fasilitas sudah baik dan memadai. Kalau masih bawa nama wilayah kesannya masih di bawah rumah sakit swasta tapi fasilitas yang kami miliki tidak kalah dengan swasta," kata Fusia menjelaskan alasan di balik perubahan nama tersebut.
Dengan demikian, perubahan nama keempat RSUD ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Bogor dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.