Bupati Mabar Minta Siswa Laporkan Makanan Tidak Layak di Program MBG
Bupati Manggarai Barat meminta siswa melaporkan makanan tidak layak konsumsi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung Indonesia Emas 2045.

Bupati Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Edistasius Endi, menyerukan kepada para siswa di Labuan Bajo untuk proaktif melaporkan temuan makanan tidak layak konsumsi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Seruan ini disampaikan langsung oleh beliau saat memantau penyaluran MBG di SMPN 1 Komodo pada Jumat, 7 Juli 2023. Kehadiran beliau turut didampingi oleh Dandim 1612 Manggarai, Wakapolres Manggarai Barat, Kepala Sekolah SMPN 1 Komodo, perwakilan TNI Angkatan Laut, dan Badan Gizi Nasional Manggarai Barat. Program MBG ini bertujuan untuk mendukung terciptanya sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi masa depan.
Pengawasan terhadap kualitas makanan dalam program MBG sangat penting. Bupati Edistasius Endi menekankan pentingnya peran siswa dalam mengawasi kualitas makanan yang diterima. "Kalau hari ini atau besok-besok ada makanan yang tidak layak dikonsumsi, mohon disampaikan kepada yang bertugas," tegas Bupati Edistasius Endi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan memberikan manfaat optimal bagi para siswa.
Program MBG di SMPN 1 Komodo menjangkau 920 siswa yang terbagi dalam 30 kelas. Penyalurannya dilakukan melalui Yayasan Sejahtera Desaku. Bupati Edistasius Endi juga menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. Beliau berharap program ini dapat membantu meningkatkan kualitas gizi siswa dan mendukung pendidikan mereka.
Pemantauan dan Pengawasan MBG di Labuan Bajo
Pemantauan program MBG di Labuan Bajo dilakukan secara intensif oleh pemerintah daerah. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, untuk memastikan penyaluran makanan bergizi berjalan lancar dan sesuai standar. Bupati Edistasius Endi menekankan pentingnya kontrol sejak awal program untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi bagi anak-anak. "Kegiatan pemantauan MBG ini perlu dikontrol di awal sampai timbul kesadaran pada masing-masing anak bahwa makan bergizi itu penting," ujarnya.
Selain memantau penyaluran MBG, Bupati Edistasius Endi juga mengingatkan para guru untuk memperhatikan asupan gizi siswa di luar program sekolah. "Guru punya tugas tambahan bahwa di rumah, anak-anak itu juga harus makan dan jangan hanya makan makanan yang dibagikan di sekolah," imbuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya fokus pada program MBG, tetapi juga memperhatikan asupan gizi siswa secara keseluruhan.
Program MBG di Labuan Bajo juga mendapat dukungan dari Presiden. Bupati Edistasius Endi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar anak-anak Indonesia mendapatkan pemenuhan gizi yang cukup. "Agar setiap anak dapat meneruskan perjuangan, karena kalian adalah masa depan bangsa ini," katanya, menyampaikan harapan Presiden. Dukungan dari tingkat nasional ini semakin memperkuat komitmen pemerintah untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan cerdas.
Distribusi MBG di Sekolah-Sekolah Labuan Bajo
Program MBG di Labuan Bajo menjangkau enam sekolah, yaitu SMPN 1 Komodo, SDIT Persaudaraan Wae Nahi, SD Wae Mata, SDN Lancang, SDN Labuan Bajo 2, dan SDN Batu Cermin. Total penerima manfaat program ini sebanyak 3.003 siswa. Distribusi yang merata ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjangkau seluruh siswa yang membutuhkan dukungan gizi.
Dengan adanya pengawasan ketat dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, diharapkan program MBG di Labuan Bajo dapat berjalan optimal dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan para siswa. Laporan dari siswa mengenai makanan yang tidak layak konsumsi akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program MBG ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung program ini menunjukkan keseriusan dalam membangun generasi emas Indonesia di masa depan.