Mendikbud Pastikan Program Makan Bergizi Gratis di Lamongan Berjalan Lancar
Mendikbud, Abdul Mu’ti, meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lamongan dan memastikan program tersebut berjalan baik, memberikan dampak positif bagi siswa, serta mendorong percepatan penyaluran tunjangan guru.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan ke Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Rabu, 23 April 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Lamongan. Dalam kunjungannya, Mendikbudristek berdialog dengan siswa, kepala sekolah, dan guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hasil peninjauan menunjukkan bahwa program MBG di Lamongan berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi para siswa. "Alhamdulillah, program MBG di Lamongan berjalan dengan baik," ujar Mendikbudristek Abdul Mu’ti. Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter, seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepemimpinan.
Selain meninjau program MBG, Mendikbudristek juga menyoroti pentingnya percepatan penyaluran tunjangan guru. Ia menekankan bahwa percepatan penyaluran tunjangan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendukung kinerja guru. Kemendikbudristek akan terus memantau proses penyaluran tunjangan agar segera diterima oleh para guru. "Kami berharap kendala-kendala yang ada bisa segera diselesaikan," kata Mendikbudristek.
Program MBG Lamongan Sasar Ribuan Siswa
Program MBG di Lamongan menyasar 3.509 siswa di enam lembaga pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga SMA. Keenam sekolah tersebut adalah TK Kartika Lamongan, SDN Kepatihan, SDN Jetis 3, SDN Jetis 4, SMPN 1 Lamongan, dan SMAN 1 Lamongan. Saat ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat tengah memaksimalkan kesiapan dapur-dapur yang telah ditentukan untuk menunjang kelancaran program ini.
Mendikbudristek Abdul Mu’ti menyatakan bahwa dampak positif program MBG terlihat nyata meskipun baru diterapkan di beberapa sekolah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa Indonesia. Program ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya ke lebih banyak sekolah di masa mendatang.
Selain manfaat gizinya, program MBG juga dinilai memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter siswa. Dengan adanya program ini, diharapkan siswa dapat lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mencetak generasi muda Indonesia yang unggul dan berkarakter.
Percepatan Penyaluran Tunjangan Guru
Mendikbudristek juga menekankan pentingnya percepatan penyaluran tunjangan guru. Ia berharap agar proses penyaluran tunjangan dapat berjalan lancar dan tepat waktu sehingga guru dapat lebih fokus dalam menjalankan tugasnya. Kemendikbudristek akan terus memantau dan berupaya menyelesaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi dalam proses penyaluran tunjangan tersebut.
Percepatan penyaluran tunjangan guru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para pendidik. Dengan kesejahteraan yang terjamin, diharapkan para guru dapat lebih bersemangat dan berkinerja optimal dalam mendidik generasi muda bangsa. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru agar mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pendidikan di Indonesia.
Secara keseluruhan, kunjungan Mendikbudristek ke Lamongan memberikan gambaran positif tentang pelaksanaan program MBG dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program MBG yang berjalan baik dan percepatan penyaluran tunjangan guru diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Keberhasilan program MBG di Lamongan diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menerapkan program serupa. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak siswa yang mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan terpenuhi kebutuhan gizinya. Hal ini penting untuk mendukung tumbuh kembang anak dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.