Bupati Tapin Sukses Bedah 323 Rumah Tak Layak Huni dalam 30 Hari
Bupati Tapin, H. Yamani, berhasil merealisasikan program prioritas bedah rumah tidak layak huni dengan menyelesaikan 323 unit rumah dalam 30 hari, menargetkan 1000 rumah dalam 100 hari.

Bupati Tapin, H. Yamani, telah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan merealisasikan program bedah rumah tidak layak huni. Dalam kurun waktu 30 hari masa jabatannya, sebanyak 323 rumah berhasil direnovasi. Program ini menargetkan 1.000 rumah layak huni dalam waktu 100 hari ke depan, sebuah langkah besar dalam upaya mengurangi angka rumah tidak layak huni di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
"Kami sudah menyelesaikan 323 rumah dalam 30 hari pertama, target kami dalam 100 hari bisa mencapai 1.000 rumah," ujar H. Yamani di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Sabtu lalu. Pernyataan ini menunjukkan optimisme dan komitmen nyata Bupati dalam menjalankan program prioritasnya.
Program bedah rumah ini tidak hanya sekadar renovasi bangunan, tetapi juga merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat kurang mampu. Setiap rumah yang direnovasi mendapatkan bantuan dana sebesar Rp25 juta untuk memperbaiki struktur bangunan, atap, dan fasilitas dasar lainnya, memastikan terwujudnya hunian yang aman dan nyaman.
Percepatan Pembangunan Rumah Layak Huni di Tapin
Keberhasilan menyelesaikan 323 rumah dalam waktu 30 hari merupakan prestasi yang signifikan. Hal ini menunjukkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program. Dana sebesar Rp25 juta per rumah dialokasikan untuk perbaikan struktur, atap, dan fasilitas dasar, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan bantuan yang memadai.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik bangunan, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Rumah yang layak huni akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan penghuninya, khususnya bagi keluarga kurang mampu.
Dengan tercapainya target 1000 rumah dalam 100 hari, diharapkan akan semakin banyak warga Tapin yang merasakan manfaat dari program ini. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Program Prioritas Lainnya
Selain program bedah rumah, Bupati Tapin juga telah menjalankan program layanan kesehatan gratis untuk masyarakat dan bantuan sebesar Rp200 juta untuk masjid-masjid di Kabupaten Tapin. Ketiga program ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari berbagai aspek.
Meskipun demikian, masih ada 10 program prioritas lainnya yang belum terlaksana. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perlunya sinkronisasi dengan dinas terkait dan penyelesaian payung hukum. Bupati Yamani menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pelaksanaan program-program tersebut dan menargetkan seluruh program akan berjalan setelah Lebaran.
"Kami mohon maaf, baru tiga program yang bisa berjalan dalam 30 hari ini, insya Allah setelah Lebaran seluruh program bisa dijalankan," ucap Bupati Tapin.
Dampak Positif Program Bedah Rumah
Program bedah rumah ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Tapin. Rumah yang layak huni akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penghuninya, mengurangi risiko penyakit, dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Program ini juga berkontribusi pada upaya pemerintah dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas perumahan masyarakat. Dengan komitmen dan perencanaan yang matang, program serupa dapat diimplementasikan di berbagai daerah untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Ke depan, diharapkan program bedah rumah ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan cakupannya agar semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. Hal ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam membangun kesejahteraan masyarakat Tapin.