Cakupan Air Bersih Jabar Baru 25-30 Persen, Pemprov Kejar Target 100 Persen di 2045
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) baru memenuhi 25-30 persen kebutuhan air bersih masyarakat melalui pipa, dan berupaya mencapai 100 persen pada 2045 melalui berbagai strategi.

Bandung, 14 Februari 2024 - Akses air bersih di Jawa Barat masih menjadi tantangan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) baru-baru ini mengungkapkan bahwa cakupan air minum perpipaan baru mencapai 25-30 persen dari total kebutuhan warga. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, Indra Maha, saat acara groundbreaking pembangunan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Ciparay di Kabupaten Bandung.
Kesenjangan Akses Air Bersih di Jawa Barat
Indra Maha menjelaskan bahwa dari total 13 juta kepala keluarga (KK) di Jabar, masih ada sekitar 6 juta KK yang belum mendapatkan akses air minum perpipaan. Meskipun cakupan air minum secara keseluruhan, termasuk air kemasan, telah mencapai lebih dari 94 persen, Pemprov Jabar tetap berkomitmen untuk meningkatkan akses air bersih melalui pipa.
Pemprov Jabar menargetkan cakupan air minum perpipaan 100 persen pada tahun 2045, sejalan dengan visi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Upaya ini dinilai krusial untuk memastikan distribusi air perpipaan yang layak, aman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Jawa Barat.
SPAM Ciparay: Solusi Kolaboratif
Pembangunan SPAM Ciparay di Kabupaten Bandung menjadi salah satu langkah konkret Pemprov Jabar dalam mencapai target tersebut. Proyek ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). SPAM Ciparay diharapkan dapat menambah pasokan air sebanyak 500 liter per detik untuk enam kecamatan di wilayah timur Kabupaten Bandung.
Indra Maha mengapresiasi langkah Pemkab Bandung dan PDAM Tirta Raharja yang telah berkomitmen meningkatkan cakupan air minum perpipaan. Ia menilai model KPBU yang diterapkan dalam proyek SPAM Ciparay dapat direplikasi di daerah lain di Jawa Barat sebagai solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan akses air bersih.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Swasta
Groundbreaking pembangunan SPAM Ciparay dihadiri oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti, Bupati Bandung Dadang Surpriatna, jajaran Direksi PDAM Kabupaten Bandung, dan PT Moya selaku investor. Kehadiran mereka menandakan dukungan kuat dari pemerintah pusat dan swasta dalam upaya meningkatkan akses air bersih di Jawa Barat.
Kolaborasi antara pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta pihak swasta, menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Model KPBU terbukti efektif dalam mengurangi beban APBD dan mempercepat pembangunan infrastruktur air minum.
Tantangan dan Harapan
Meskipun terdapat progres positif, tantangan dalam meningkatkan akses air bersih di Jawa Barat masih cukup besar. Luasnya wilayah dan perbedaan kondisi geografis memerlukan strategi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pemprov Jabar perlu memastikan keberlanjutan program ini dan mendorong partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan.
Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, diharapkan akses air minum perpipaan yang layak, aman, dan terjangkau dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Jawa Barat pada tahun 2045. Pembangunan SPAM Ciparay menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama pemerintah dan swasta dapat berkontribusi dalam mewujudkan akses air bersih bagi masyarakat.