Calon Haji Hamil 17 Minggu Tetap Berangkat dari Embarkasi Surabaya
Seorang calon haji asal Tulungagung, Jawa Timur, tetap diberangkatkan ke Tanah Suci meskipun dalam kondisi hamil 17 minggu, sesuai dengan kriteria yang diizinkan.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya melaporkan keberangkatan seorang calon haji asal Tulungagung, Jawa Timur, yang tengah hamil 17 minggu. Kejadian ini terjadi pada kloter dua keberangkatan haji tahun ini. Meskipun kondisi kehamilannya, calon haji tersebut tetap diizinkan berangkat setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan surat rekomendasi dari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya. Peristiwa ini terjadi di Asrama Haji Surabaya pada Rabu, 1 Mei 2024.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, menjelaskan bahwa ibu hamil tersebut, bernama Ririn Fauziah, memenuhi kriteria keberangkatan haji karena usia kehamilannya berada di antara 14 hingga 26 minggu. "Ibu hamil boleh berangkat haji asalkan usia kandungan 14 hingga 26 minggu, dan ini sudah masuk kriteria, karena berusia 17 minggu," kata Akhmad Sruji Bahtiar.
Selain kasus ibu hamil, PPIH Embarkasi Surabaya juga menangani beberapa kasus kesehatan lainnya pada calon jamaah haji. Tercatat tiga calon haji mengalami hipertensi dan satu calon haji memiliki kadar hemoglobin rendah. Keempatnya telah mendapatkan penanganan medis di Poliklinik Asrama Haji dan diizinkan kembali ke kamar masing-masing.
Kondisi Kesehatan Calon Haji
Lebih lanjut, Akhmad Sruji Bahtiar menjelaskan bahwa terdapat 207 calon haji berisiko tinggi (risti) pada kloter pertama dan 209 orang pada kloter kedua. Pemeriksaan untuk kloter ketiga masih berlangsung. "Kalau risti itu kan tidak berbicara hanya jamaah lansia, tapi bisa juga usia muda, namun memiliki riwayat kesehatan kurang baik," jelasnya. PPIH terus mengingatkan para calon haji untuk menjaga kondisi kesehatan dan mental selama berada di asrama haji.
Kunjungan keluarga dan kerabat, meskipun dimaksudkan untuk memberikan dukungan, juga menjadi perhatian. Kunjungan yang padat dapat mengurangi waktu istirahat calon haji dan berpotensi menurunkan kondisi fisik mereka. "Perjalanan dari kediamannya ke titik kumpul di kota masing-masing itu sudah cukup lelah, kemudian saat masuk di asrama haji nanti banyak kunjungan, jadinya waktu istirahat kurang dan bisa menyebabkan kondisi fisik menurun," ujar Akhmad Sruji Bahtiar.
Pihak PPIH juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental para calon jamaah. Stres dan kelelahan dapat memperburuk kondisi kesehatan fisik. Oleh karena itu, waktu istirahat yang cukup sangat penting untuk memastikan para calon jamaah haji dalam kondisi prima saat menjalankan ibadah haji.
Jadwal Keberangkatan dan Persiapan
Proses persiapan dan keberangkatan calon haji memiliki jadwal yang padat. Kloter pertama harus siap meninggalkan kamar pukul 00.40 WIB dan meninggalkan asrama pukul 02.40 WIB. Kloter kedua dan ketiga memiliki jadwal keberangkatan yang sedikit berbeda, dengan waktu keluar kamar dan meninggalkan asrama yang disesuaikan.
Sebelum keberangkatan kloter pertama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, akan memberikan pelepasan di Bandara Internasional Juanda. PPIH berharap seluruh rangkaian persiapan dan pemberangkatan berjalan lancar sehingga para jamaah haji dapat menunaikan ibadah haji dengan maksimal.
PPIH Embarkasi Surabaya berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh calon jamaah haji. Penanganan medis yang cepat dan tepat serta pengawasan kesehatan yang ketat menjadi prioritas utama untuk memastikan keberangkatan yang aman dan nyaman bagi seluruh jamaah.