Camat di Banggai Kepulauan Diminta Awasi Harga Bahan Pokok
Pj. Sekda Banggai Kepulauan meminta para camat untuk aktif memantau harga bahan pokok di pasar dan berkoordinasi dengan pengusaha lokal guna mencegah inflasi dan menjaga stabilitas harga.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Ariyono Orab, meminta para camat untuk proaktif mengawasi pergerakan harga barang kebutuhan pokok di pasar. Langkah ini bertujuan untuk mencegah inflasi dan menjaga stabilitas harga di daerah tersebut. Permintaan ini disampaikan di Palu, Sabtu, 25 Januari.
Ariyono menekankan pentingnya pengawasan untuk mencegah penyimpangan harga, baik di tingkat distributor maupun pengecer. Hal ini terutama berlaku untuk bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok lainnya. Ia juga menyoroti perlunya memastikan ketersediaan stok barang-barang tersebut di pasaran.
Sebagai langkah konkret, para camat disarankan untuk menjalin kerja sama dengan pengusaha lokal. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) serta UKM didorong untuk memfasilitasi kerjasama ini, khususnya dalam hal administrasi, agar pengusaha besar bisa menjadi distributor resmi dengan harga yang wajar.
Ariyono memberikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) atas pembaruan data harga pasar. Data-data tersebut sangat penting sebagai bahan analisis untuk menentukan intervensi yang tepat, seperti penyelenggaraan pasar murah atau program pengendalian inflasi lainnya. Kerjasama antar pihak dianggap krusial untuk mengatasi tantangan ini dan menjaga kesejahteraan masyarakat Banggai Kepulauan.
Sementara itu, Camat Totikum Selatan, Kodratullah Basir Labas, melaporkan bahwa pemantauan di wilayahnya menunjukkan harga sebagian besar bahan pokok masih stabil. Bahkan, beberapa komoditas menunjukkan penurunan harga, yang mungkin menandakan surplus pasokan atau penurunan permintaan.
Data per 24 Januari menunjukkan kestabilan harga beberapa komoditas. Contohnya, beras medium berkisar Rp11.000 - Rp13.000 per kilogram, minyak goreng premium Rp20.000 per liter. Bawang merah dan bawang putih juga mengalami penurunan harga, masing-masing dari Rp45.000 menjadi Rp40.000 dan dari Rp55.000 menjadi Rp50.000 per kilogram. Harga tomat pun turun dari Rp18.000 menjadi Rp12.000 per kilogram.
Kesimpulannya, pengawasan aktif terhadap harga bahan pokok di Banggai Kepulauan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pengusaha lokal, dan TPID sangat penting dalam upaya pengendalian inflasi dan memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok.