Carney Siap Bertemu Trump, Asalkan Kedaulatan Kanada Dihormati
Perdana Menteri Kanada terpilih, Mark Carney, menyatakan kesediaannya bertemu dengan pejabat AS untuk menyelesaikan perang dagang, dengan syarat kedaulatan Kanada dihormati, di tengah eskalasi tarif.

Perdana Menteri terpilih Kanada, Mark Carney, pada Rabu (12 Maret 2024) menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan pejabat Amerika Serikat guna merundingkan penyelesaian perang dagang. Namun, ia mengajukan syarat penting: penghormatan terhadap kedaulatan Kanada. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara terkait tarif impor baja dan aluminium.
Berbicara di pabrik baja Dofasco, Carney menyampaikan kesiapannya untuk memulihkan apa yang ia sebut sebagai "kemitraan terbesar" di dunia. Ia mengakui kekhawatiran Presiden AS Donald Trump terkait pekerja Amerika dan krisis fentanyl, seraya menegaskan, "Kami siap untuk duduk bersama dan berbicara."
Pernyataan Carney ini disampaikan beberapa saat setelah Trump kembali meningkatkan tensi perang dagang dengan memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium dari Kanada. Langkah ini memicu respons cepat dari Kanada, dengan Menteri Keuangan Dominic LeBlanc mengumumkan tarif balasan senilai 29,8 miliar dolar Kanada (sekitar 20,78 miliar dolar AS).
Tarif Balasan dan Ancaman Eksistensial
Kanada langsung merespons kebijakan tarif Trump dengan mengumumkan tarif balasan yang akan mulai berlaku pada Kamis dini hari. Menteri Keuangan Dominic LeBlanc menyatakan bahwa tarif balasan senilai 29,8 miliar dolar Kanada (sekitar 20,78 miliar dolar AS atau sekitar Rp341,5 triliun) akan diberlakukan. Langkah ini menunjukkan keseriusan Kanada dalam menghadapi kebijakan proteksionis AS.
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, bahkan menyebut kebijakan tarif tersebut sebagai "ancaman eksistensial bagi negara kami." Ia mengkritik inkonsistensi alasan yang digunakan AS untuk memberlakukan tarif tersebut. Joly menyatakan, "Alasan yang digunakan untuk memberlakukan tarif ini terus berubah setiap hari. Satu-satunya hal yang konsisten dalam perang dagang yang tidak adil dan tidak dapat dibenarkan ini adalah pernyataan Presiden Trump tentang upaya mencaplok negara kami melalui pemaksaan ekonomi."
Pernyataan Joly ini menekankan betapa seriusnya Kanada memandang tindakan AS. Ia menggambarkan kebijakan tarif tersebut sebagai upaya pemaksaan ekonomi yang mengancam kedaulatan Kanada.
Pertemuan di Washington dan Negosiasi Lanjutan
Di tengah meningkatnya ketegangan, pejabat Kanada dijadwalkan bertemu dengan pejabat AS di Washington pada Kamis (13 Maret 2024). Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi atas perang dagang yang berkepanjangan.
Menteri Keuangan LeBlanc berharap dapat meyakinkan Trump untuk mencabut tarif tersebut dan mencegah kebijakan serupa yang direncanakan pada 2 April. Ia menekankan perlunya membahas "pernyataan Trump yang keterlaluan" mengenai kedaulatan Kanada secara langsung dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini menjadi sangat penting karena menjadi kesempatan bagi Kanada untuk menyampaikan langsung keprihatinan dan tuntutannya kepada AS. Hasil dari pertemuan ini akan sangat menentukan arah hubungan ekonomi antara Kanada dan AS ke depannya.
Pertemuan antara pejabat Kanada dan AS di Washington diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Namun, keberhasilan negosiasi sangat bergantung pada kesediaan kedua negara untuk berkompromi dan menghormati kedaulatan masing-masing.
Kesimpulan
Perang dagang antara Kanada dan AS terus memanas. Sikap tegas Kanada dalam menghadapi kebijakan proteksionis AS menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi dan nasional. Pertemuan antara pejabat kedua negara di Washington menjadi titik krusial dalam upaya menyelesaikan konflik dan membangun kembali hubungan yang lebih konstruktif.