China Berharap PM Kanada Baru Perbaiki Hubungan Bilateral
Kementerian Luar Negeri China berharap Perdana Menteri Kanada yang baru, Mark Carney, dapat memperbaiki hubungan Tiongkok-Kanada yang memburuk akibat sengketa tarif impor.

Beijing, 11 Maret 2025 (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China menyampaikan harapannya agar Perdana Menteri Kanada yang baru, Mark Carney, dapat memperbaiki hubungan bilateral antara kedua negara yang tengah tegang. Pernyataan ini disampaikan menyusul kemenangan Carney dalam pemilihan Ketua Partai Liberal Kanada pada Minggu, 9 Maret 2025. Kemenangan ini sekaligus menjadikan Carney sebagai Perdana Menteri Kanada, menggantikan Justin Trudeau yang mengundurkan diri.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (10 Maret 2025) menyatakan, “Kami menyampaikan ucapan selamat kepada Mark Carney.” Mao Ning juga menekankan bahwa Beijing selalu percaya bahwa hubungan China-Kanada perlu dikembangkan atas dasar saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan.
Namun, hubungan kedua negara saat ini diwarnai oleh perselisihan perdagangan. China telah menerapkan tarif tambahan pada sejumlah produk pertanian Kanada sebagai balasan atas tindakan diskriminatif yang dianggap dilakukan Kanada terhadap produk-produk China, seperti kendaraan listrik, produk baja, dan aluminium.
Respons China Terhadap Kebijakan Impor Kanada
China telah memberlakukan tarif impor tambahan terhadap beberapa produk pertanian Kanada, termasuk minyak kanola, bungkil kanola, dan kacang polong (tarif 100 persen), serta produk akuatik dan daging babi (tarif 25 persen). Tarif ini dijadwalkan berlaku mulai 20 Maret 2025. Menurut Mao Ning, tindakan balasan ini “bersifat sepenuhnya diperlukan, dapat dibenarkan, masuk akal, dan sah.” China mendesak Kanada untuk memperbaiki kesalahannya dan menciptakan lingkungan perdagangan yang adil dan tidak diskriminatif.
Keputusan China ini merupakan respons atas kebijakan Kanada yang memberlakukan tarif impor 100 persen pada kendaraan listrik buatan China sejak 1 Oktober 2024, dan tarif 25 persen atas produk baja dan aluminium China sejak 15 Oktober 2024. Langkah Kanada ini mengikuti jejak Amerika Serikat dan Uni Eropa yang juga menerapkan tarif serupa atas kendaraan listrik China.
Mao Ning menegaskan bahwa tindakan Kanada telah melanggar aturan WTO, mengganggu tatanan perdagangan normal, dan merugikan hak dan kepentingan sah China. Ia menekankan bahwa Kanada telah mengabaikan permintaan China untuk menghentikan kebijakan proteksionis tersebut.
Harapan China terhadap Pemerintahan Carney
Meskipun terdapat perselisihan perdagangan, China tetap berharap pemerintahan Carney dapat memperbaiki hubungan bilateral. Mao Ning menyatakan, “Kami berharap Kanada dapat membentuk persepsi yang objektif dan rasional tentang China, membuat kebijakan yang positif dan rasional terhadap China, dan bekerja sama dengan dalam arah yang sama untuk peningkatan dan pertumbuhan hubungan bilateral.”
Sebagai informasi tambahan, ekspor bungkil kanola dan minyak kanola Kanada ke China pada tahun 2024 masing-masing mencapai 920,9 juta dolar Kanada (638 juta dolar AS) dan 21 juta dolar Kanada (14,5 juta dolar AS). Ekspor kacang polong Kanada ke China pada tahun yang sama mencapai 303 juta dolar Kanada (209,9 juta dolar AS).
Langkah-langkah proteksionis yang diambil Kanada dan China ini terjadi dalam konteks persaingan ekonomi global yang semakin ketat. Situasi ini tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintahan Carney untuk memperbaiki hubungan dengan China dan sekaligus menjaga kepentingan ekonomi Kanada.
Carney sendiri, dalam pidato kemenangannya, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi tantangan yang dihadapi Kanada, termasuk tekanan ekonomi dari negara-negara lain. Ia menekankan perlunya gagasan baru untuk mengatasi tantangan baru yang dihadapi Kanada.
Kesimpulan
Hubungan China-Kanada saat ini diwarnai oleh perselisihan perdagangan yang signifikan. China berharap pemerintahan Mark Carney dapat memperbaiki hubungan bilateral dengan mengambil langkah-langkah konkret untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang adil dan tidak diskriminatif. Namun, tantangan ini akan membutuhkan strategi yang cermat dan diplomasi yang efektif dari kedua belah pihak.