Cegah Banjir, SDA Jaksel Keruk Saluran Pelita II Sepanjang 750 Meter
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan keruk saluran penghubung Pelita II sepanjang 750 meter untuk mencegah banjir di Cipete Selatan, dengan target rampung 15 Juni mendatang.

Jakarta, 28 April 2024 - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan gencar melakukan pengerukan saluran penghubung (Phb) Pelita II di Kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, sebagai upaya antisipasi banjir. Pengerukan ini dipicu oleh laporan genangan rutin di wilayah tersebut saat hujan deras, khususnya di RT 02/RW 06. Proses pengerukan melibatkan 200 personel pasukan biru, dibantu pasukan oranye (PPSU) setempat, dan satu unit ekskavator amphibi.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Santo, menjelaskan bahwa pengerukan saluran sepanjang 750 meter ini bertujuan untuk mencegah genangan dan banjir di sekitar lokasi. "Kami terus melakukan pengerukan dan normalisasi saluran mikro maupun makro," ujar Santo di Jakarta, Senin. Penyempitan dan pendangkalan saluran, yang disebabkan penumpukan sedimen hingga satu meter, menjadi alasan utama kegiatan ini.
Proses pengerukan yang dimulai sejak 25 April ini ditargetkan selesai pada 15 Juni mendatang. Sedimen yang diangkat akan diangkut ke Gudang Rawa Minyak sebelum dipindahkan ke tempat pembuangan akhir di Ancol, Jakarta Utara. Santo berharap, upaya ini dapat mengatasi masalah genangan dan banjir yang kerap terjadi di RT 02/RW 06, Kelurahan Cipete Selatan.
Pengerukan Saluran: Upaya Pencegahan Banjir di Jakarta Selatan
Pengerukan saluran Phb Pelita II merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam upaya pencegahan banjir. Proses pengerukan sebagian besar dilakukan secara manual karena kendala akses menuju saluran. Meskipun demikian, pihak Sudin SDA Jaksel tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Selain pengerukan manual, penggunaan ekskavator amphibi juga membantu mempercepat proses pengangkatan sedimen. Teknologi ini dipilih untuk mengatasi tantangan akses yang terbatas ke saluran. Dengan demikian, diharapkan pengerukan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Proses pengangkutan sedimen yang dilakukan secara bertahap memastikan kelancaran proses pengerukan. Pengangkutan ke Gudang Rawa Minyak sebagai langkah sementara sebelum pembuangan akhir di Ancol bertujuan untuk meminimalisir dampak lingkungan dan kemacetan lalu lintas.
Normalisasi Saluran Mikro dan Makro di Jakarta Selatan
Sudin SDA Jaksel tidak hanya fokus pada pengerukan saluran Phb Pelita II. "Selain Saluran Phb Pelita II ini, kita juga lakukan pengerukan di Saluran Phb Karang Tengah, Kaki Grogol, Kali Krukut, Kali Cideng, dan Kali Ciliwung," jelas Santo. Hal ini menunjukkan komitmen Sudin SDA Jaksel dalam menangani masalah banjir secara menyeluruh di wilayah Jakarta Selatan.
Pengerukan dan normalisasi saluran mikro dan makro merupakan langkah penting dalam mencegah banjir. Saluran yang bersih dan lancar akan meningkatkan kapasitas saluran untuk menampung air hujan, sehingga mengurangi risiko genangan dan banjir. Upaya ini sejalan dengan program pemerintah daerah untuk meningkatkan infrastruktur dan mitigasi bencana.
Dengan melibatkan pasukan biru dan PPSU setempat, pengerukan ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Program ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga memperhatikan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Upaya maksimal dari Sudin SDA Jaksel dalam mencegah banjir ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Jakarta Selatan, terutama di wilayah yang rawan banjir. Keberhasilan program ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi warganya dari bencana alam.