Rano Karno Minta Alat Berat Pengendali Banjir Jakarta Dipasangi Pelacak
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, menginstruksikan pemasangan alat pelacak pada seluruh alat berat pengendali banjir untuk optimalisasi penanganan banjir di Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, telah menginstruksikan pemasangan perangkat pelacak (tracking) pada seluruh alat berat yang digunakan untuk pengendalian banjir di Jakarta. Instruksi ini disampaikan setelah apel kesiapsiagaan banjir yang digelar pada Minggu di Jakarta. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penanganan banjir di ibukota.
Menurut Rano Karno, yang akrab disapa Bang Doel, pengawasan online terhadap alat berat, termasuk dump truck, pompa mobile, dan pompa portabel, sangat penting. Dengan sistem pelacak, keberadaan alat-alat tersebut dapat dipantau secara real-time, sehingga penanganan banjir dapat dilakukan secara lebih optimal dan cepat.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Jakarta. Pengawasan yang ketat terhadap alat berat diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan dan memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik serta siap digunakan kapan saja.
Pemantauan Alat Berat dan Pengerukan Sedimen
Rano Karno menekankan pentingnya peran Dinas Sumber Daya Air (SDA) dalam memastikan seluruh alat berat dan peralatan pendukung lainnya berfungsi optimal. Ia meminta agar semua alat berat, berjumlah 122 unit untuk pengerukan dan 84 unit untuk pekerjaan fisik, selalu siap beroperasi untuk mempercepat normalisasi aliran air di daerah rawan banjir.
Selain itu, Wagub juga menyoroti pentingnya pengerukan sedimen di 13 aliran sungai, waduk, dan bendungan di Jakarta. Ia menyebut ini sebagai dilema Jakarta, karena pengerukan harus dilakukan setiap hari secara terus-menerus. Program pengerukan sedimen ini direncanakan berlangsung hingga Agustus 2025, termasuk selama bulan Ramadhan.
Rano Karno menegaskan komitmen pemerintah untuk bekerja keras dalam mengatasi masalah banjir. Semua sumber daya, termasuk alat berat dan tenaga kerja, akan dikerahkan untuk melakukan pengerukan sedimen setiap hari. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyumbatan aliran air dan meminimalisir risiko banjir.
Koordinasi dan Keselamatan Kerja
Dalam arahannya, Rano Karno juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air, BPBD, dan Satpol PP, untuk memastikan pengerukan sedimen berjalan efektif dan efisien. Ia juga mengingatkan pentingnya keselamatan kerja bagi para petugas yang terlibat dalam pengerukan sedimen.
Petugas diimbau untuk selalu bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan arahan pimpinan. Keselamatan kerja harus diutamakan dengan memenuhi standar operasional dan protokol kesehatan keselamatan kerja. Bang Doel juga menyampaikan apresiasinya atas tugas mulia yang diemban para petugas dalam melindungi warga Jakarta dari risiko banjir.
Dengan adanya sistem pelacakan dan koordinasi yang baik, diharapkan penanganan banjir di Jakarta dapat dilakukan secara lebih terintegrasi dan efektif. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan Jakarta yang lebih aman dan nyaman dari ancaman banjir.