Waduk Pluit Dikeruk, Target Satu Juta Kubik Sedimen Diangkat
Suku Dinas SDA Jakarta Utara kerahkan dump truck dan tongkang untuk keruk sedimen Waduk Pluit, targetkan angkat 1 juta kubik sedimen untuk minimalisir banjir Jakarta Utara.

Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara tengah melakukan pengerukan sedimen di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Kegiatan yang melibatkan enam dump truck dan satu unit tongkang ini bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Pengerukan sedimen Waduk Pluit ditargetkan dapat mengangkat satu juta kubik material, sebuah upaya besar untuk memulihkan fungsi waduk sebagai pengendali banjir.
Pengerukan ini difokuskan pada 13 spillway atau saluran pelimpah yang selama 10 tahun terakhir tidak berfungsi. Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara, Ahmad Saipul, menjelaskan bahwa menghidupkan kembali saluran-saluran ini merupakan langkah krusial dalam meningkatkan kapasitas Waduk Pluit untuk menampung air hujan. Selain itu, petugas juga membersihkan inlet atau bukaan lubang di sisi jalan untuk memastikan aliran air hujan lancar menuju waduk.
Tidak hanya pengerukan waduk, pembersihan Kali Gendong yang terletak di sisi barat Waduk Pluit juga dilakukan sebagai bagian dari revitalisasi. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi aliran air dan mengurangi risiko genangan. Pihak SDA Jakarta Utara juga melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk lurah, camat, hingga Wali Kota Jakarta Utara, untuk memastikan kelancaran pengerukan dan meminimalisir dampak terhadap masyarakat sekitar.
Pengerukan Waduk Pluit: Upaya Minimalisir Banjir Jakarta Utara
Kegiatan pengerukan sedimen di Waduk Pluit merupakan bagian dari upaya besar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengendalikan banjir. Waduk Pluit sendiri memiliki peran yang sangat vital, melayani area seluas 2.000 hektare hingga kawasan Monas, dan menjadi muara sejumlah aliran sungai dari Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Oleh karena itu, pemeliharaan dan pengerukan waduk secara berkala sangat penting untuk menjaga fungsinya sebagai pengendali banjir.
Ahmad Saipul menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pengerukan agar kegiatan ini berjalan lancar. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, mulai dari tingkat RT/RW hingga pemerintah kota, menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Harapannya, dengan selesainya pengerukan dan revitalisasi, Waduk Pluit dapat berfungsi secara optimal sebagai infrastruktur pengendali banjir di Jakarta Utara.
Proses pengerukan ini sendiri telah dimulai sejak awal tahun 2024 dan terus berlanjut hingga saat ini. Target satu juta kubik sedimen yang akan diangkat menunjukkan skala besarnya pekerjaan ini. Dengan selesainya pengerukan, diharapkan kapasitas tampung Waduk Pluit akan meningkat secara signifikan, sehingga mampu mengurangi risiko banjir di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya.
Revitalisasi Waduk Pluit dan Kali Gendong
Selain pengerukan, revitalisasi Waduk Pluit juga mencakup pembersihan Kali Gendong. Kali Gendong yang terletak di sisi barat Waduk Pluit merupakan salah satu saluran air yang bermuara ke waduk tersebut. Pembersihan Kali Gendong bertujuan untuk memastikan aliran air menuju Waduk Pluit tetap lancar dan tidak tersumbat oleh sedimen atau sampah. Hal ini merupakan bagian integral dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi sistem pengendalian banjir di wilayah tersebut.
Dengan membersihkan Kali Gendong, diharapkan aliran air dari daerah aliran sungai (DAS) yang masuk ke Waduk Pluit dapat lebih optimal. Hal ini akan membantu mengurangi beban Waduk Pluit dan meminimalisir risiko genangan di sekitar waduk. Revitalisasi Kali Gendong juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Jakarta Utara.
Pembersihan inlet atau bukaan lubang di sisi jalan juga merupakan bagian penting dari revitalisasi ini. Inlet berfungsi sebagai saluran masuk air hujan ke dalam Waduk Pluit. Dengan memastikan inlet dalam kondisi bersih dan lancar, air hujan dapat mengalir dengan optimal ke dalam waduk dan mengurangi risiko genangan di jalan-jalan sekitar.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir potensi banjir di Jakarta Utara," kata Ahmad Saipul. "Semoga Waduk Pluit optimal sebagai sarana prasarana pengendali banjir di Jakarta."
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Suku Dinas SDA Jakarta Utara ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta. Dengan mengoptimalkan fungsi Waduk Pluit dan membersihkan saluran-saluran air di sekitarnya, diharapkan risiko banjir dapat diminimalisir dan masyarakat dapat terhindar dari dampak negatif banjir.