Cek Kesehatan Gratis Hemat Biaya hingga Rp1 Juta Lebih, PCO Sebut!
Program cek kesehatan gratis pemerintah berpotensi menghemat biaya hingga lebih dari Rp1 juta per orang, terutama untuk deteksi dini penyakit kritis seperti kanker, ungkap PCO.

Jakarta, 10 Februari 2024 - Pemerintah meluncurkan program cek kesehatan gratis yang memberikan potensi penghematan biaya hingga lebih dari Rp1 juta per individu. Hal ini disampaikan oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) dalam keterangan pers di Jakarta, Senin lalu.
Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi PCO, Muhammad Isra Ramli, menjelaskan bahwa estimasi penghematan biaya tersebut didapat dari perbandingan biaya pemeriksaan kesehatan secara mandiri dengan layanan gratis yang diberikan pemerintah. Meskipun estimasi rata-rata mencapai Rp1 juta, Ramli menekankan bahwa angka tersebut dapat bervariasi tergantung jenis pemeriksaan yang dibutuhkan setiap individu.
Layanan Kesehatan yang Ditawarkan
Program cek kesehatan gratis ini menawarkan berbagai layanan skrining kesehatan, disesuaikan dengan kelompok usia. Bayi baru lahir akan mendapatkan skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dan skrining G6PD. Balita dan anak prasekolah akan menjalani pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, serta deteksi dini penyakit seperti tuberkulosis dan gangguan pendengaran.
Pada usia dewasa, pemeriksaan mencakup evaluasi faktor risiko kardiovaskular dan paru, deteksi dini kanker (payudara, leher rahim, paru, dan usus), serta fungsi indera dan kesehatan jiwa. Lansia akan mendapatkan fokus pemeriksaan pada masalah kesehatan umum seperti geriatri, gangguan kardiovaskular, dan fungsi indera. Pemerintah juga berencana memperluas program ini untuk anak dan remaja usia sekolah serta ibu hamil.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Program
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Widyawati, menjelaskan bahwa program ini berfokus pada skrining kesehatan dasar, bukan pengobatan atau tindak lanjut. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan yang berpotensi memicu penyakit tertentu. Proses skrining untuk setiap peserta diperkirakan memakan waktu sekitar 10 menit, termasuk pengambilan riwayat kesehatan.
Program ini telah diluncurkan di 17 puskesmas di Jabodetabek dan Jawa Timur. Salah satu lokasi peluncuran adalah Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, yang dihadiri oleh Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, dan pejabat terkait lainnya. Plt. Kepala Puskesmas Tebet, Santayana, memberikan contoh biaya pemeriksaan deteksi dini kanker rahim yang bisa mencapai Rp1.250.000 di tempat lain, menunjukkan potensi besar penghematan melalui program ini.
Kesimpulan
Program cek kesehatan gratis pemerintah menawarkan potensi penghematan biaya yang signifikan bagi masyarakat. Dengan fokus pada deteksi dini berbagai penyakit, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan dan memberikan akses yang lebih luas terhadap layanan kesehatan dasar. Ke depannya, perlu adanya evaluasi dan pengembangan program untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.