17 Ribu Warga Manfaatkan Cek Kesehatan Gratis (CKG) - Menkes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan lebih dari 17 ribu warga telah memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di seluruh Indonesia hingga Senin siang, dengan tujuan deteksi dini penyakit kronis.
![17 Ribu Warga Manfaatkan Cek Kesehatan Gratis (CKG) - Menkes](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000145.449-17-ribu-warga-manfaatkan-cek-kesehatan-gratis-ckg-menkes-1.jpg)
Lebih dari 17 ribu warga Indonesia telah memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga Senin siang, pukul 11.00 WIB. Angka ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memantau program tersebut di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, Jawa Timur. Menkes Budi memperkirakan jumlah peserta CKG akan terus bertambah hingga operasional puskesmas berakhir pukul 14.00 WIB.
Tujuan dan Manfaat Deteksi Dini
Program CKG yang digagas pemerintah pusat ini bertujuan mulia: meningkatkan kesehatan masyarakat melalui deteksi dini penyakit. Menkes Budi menekankan pentingnya pemeriksaan awal untuk penanganan penyakit kronis seperti kanker, stroke, jantung, dan ginjal. "Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu sebenarnya penyakit kronis yang butuh waktu lima tahun sampai benar-benar parah. Kalau ketahuannya sejak dini, itu bisa ditangani dengan baik, jauh lebih murah juga," jelasnya. Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih awal dan menekan biaya pengobatan.
Program CKG fokus pada pencegahan, bukan pengobatan. Pemeriksaan minimal meliputi tekanan darah, gula darah, lemak darah, dan kolesterol. Bahkan bagi warga yang tak memiliki ponsel dan tak bisa mendaftar lewat aplikasi Satu Sehat, tetap dapat mengikuti program ini dengan mengisi formulir digital melalui Google Form.
Profil Kesehatan Nasional dan Aplikasi Satu Sehat
Menkes Budi melihat program CKG sebagai langkah strategis dalam memetakan profil kesehatan nasional. "Kita sebenarnya dari cek kesehatan ini bisa tahu profilnya. Feeling saya dari cek kesehatan itu kan seperti statistik, biasanya hanya diambil sampel 100 ribu atau 200 ribu jiwa. Kalau ini benar-benar seluruhnya, 280 juta jiwa penduduk Indonesia bisa kita lihat sebarannya," ujarnya. Ia juga mendorong masyarakat untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat untuk mempermudah pencatatan rekam medis dan mendukung proses profiling kesehatan nasional.
Penyakit Kronis dan Pentingnya Pencegahan
Menkes Budi menyoroti penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes yang sering dianggap remeh. "Padahal, jika tidak ditangani, empat hingga lima tahun ke depan bisa menyebabkan gangguan ginjal, kebutaan, kanker, hingga penyakit jantung yang berujung pada kematian," tuturnya. Program CKG diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan pertama dalam mencegah komplikasi serius dari penyakit-penyakit tersebut.
Rujukan dan BPJS Kesehatan
Bagi peserta CKG yang terdeteksi penyakit kronis, Menkes Budi menegaskan akan ada rujukan ke rumah sakit. Kepesertaan BPJS Kesehatan juga diwajibkan untuk memastikan kelangsungan perawatan. Program CKG diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yang saat ini berada di kisaran 74 tahun.
Kesimpulan
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah menunjukkan hasil awal yang positif dengan lebih dari 17 ribu peserta hingga Senin siang. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui deteksi dini penyakit kronis dan pencegahan. Dengan partisipasi aktif masyarakat dan pemanfaatan teknologi seperti aplikasi Satu Sehat, program ini berpotensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup masyarakat Indonesia.