5,3 Juta Warga Indonesia Terima Layanan Skrining Kesehatan Gratis
Kementerian Kesehatan RI mencatat 5,3 juta warga Indonesia telah mendapatkan manfaat dari skrining kesehatan gratis, dengan rata-rata 187.000 orang diperiksa setiap harinya, utamanya untuk deteksi dini penyakit.

Jakarta, 15 Mei 2025 - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan bahwa sebanyak 5,3 juta warga Indonesia telah mendapatkan manfaat dari program skrining kesehatan gratis hingga saat ini. Rata-rata, sebanyak 187.000 orang menjalani pemeriksaan kesehatan setiap harinya. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI pada Rabu (14 Mei 2025).
Menteri Budi mengungkapkan bahwa jumlah peserta program skrining kesehatan gratis meningkat pesat, mencapai empat juta orang hanya dalam waktu satu bulan. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah cakupan skrining kesehatan gratis yang masih rendah di daerah padat penduduk, khususnya di Jawa Barat.
"Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbanyak, tetapi peringkatnya ketiga (dalam hal cakupan program) setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh karena itu, ini memang tantangan utama yang membutuhkan kepemimpinan yang kuat dari kepala daerah," ujar Budi.
Tantangan Implementasi Skrining Kesehatan Gratis
Budi Gunadi Sadikin telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan seluruh gubernur di Indonesia untuk mengatasi rendahnya cakupan program di daerah padat penduduk. Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah memastikan adanya tindak lanjut yang tepat setelah skrining kesehatan dilakukan.
Sebagai contoh, hasil skrining menunjukkan bahwa sakit gigi merupakan masalah kesehatan yang paling umum dijumpai pada balita. Namun, Indonesia masih kekurangan tenaga dokter gigi untuk menangani masalah ini. Beberapa masalah kesehatan lain yang sering diidentifikasi melalui skrining antara lain berat badan lahir rendah dan penyakit jantung bawaan kritis pada bayi baru lahir, serta hipertensi pada lansia.
Menteri Budi menekankan pentingnya tindak lanjut setelah skrining. "Jika kita dapat mengobati mereka sekarang, insya Allah mereka tidak akan terkena stroke, penyakit jantung, atau penyakit ginjal, dan harapan hidup mereka dapat diperpanjang hingga 74 tahun," katanya. Ia menyarankan edukasi publik sederhana, seperti mendorong masyarakat untuk menjaga lingkar pinggang yang sehat, karena mereka yang memiliki lingkar pinggang di atas batas normal memiliki risiko dua kali lipat terkena hipertensi.
Program Skrining Kesehatan Gratis: Sasaran dan Pelaksanaan
Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan inisiatif skrining kesehatan gratis pada 10 Februari 2025 di puskesmas-puskesmas di seluruh wilayah Indonesia. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit pada warga negara Indonesia dari segala usia.
Di bawah program ini, bayi diperiksa untuk kelainan bawaan, sementara anak-anak dan balita mendapatkan penilaian pertumbuhan gratis. Puskesmas yang ditunjuk menyediakan pemeriksaan kesehatan umum, termasuk pemeriksaan paru-paru, untuk orang dewasa. Sementara itu, warga lanjut usia menerima pemeriksaan komprehensif yang meliputi penilaian kesehatan tulang dan sendi, selain pemeriksaan kesehatan umum lainnya.
Mulai Juli 2025, pemeriksaan kesehatan untuk anak sekolah dan remaja akan tersedia di sekolah-sekolah. Budi mengatakan proyek percontohan untuk skrining kesehatan gratis telah dimulai di beberapa sekolah, termasuk pesantren.
Program skrining kesehatan gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit dan mendorong pola hidup sehat. Dengan adanya deteksi dini, diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular dapat ditekan.