Menkes Budi Gunadi Sadikin Targetkan 200 Ribu Sekolah untuk Cek Kesehatan Gratis Juli Mendatang
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana menggelar cek kesehatan gratis di 200 ribu sekolah mulai Juli untuk mencapai target 300 ribu pemeriksaan per hari.

Jakarta, 18 Mei 2024 - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan rencana besar untuk mempercepat program pemeriksaan kesehatan gratis (CKG). Pemerintah menargetkan 200 ribu sekolah di Indonesia untuk menyelenggarakan CKG mulai bulan Juli mendatang. Langkah ini diambil untuk meningkatkan jumlah peserta CKG harian hingga mencapai 300 ribu orang, guna memenuhi target nasional yang telah ditetapkan.
Dalam sebuah diskusi pada Sabtu lalu, Menkes Sadikin menyampaikan bahwa program CKG yang diluncurkan pada Februari 2024 telah mencapai 5,8 juta peserta. Namun, angka tersebut masih jauh dari target yang diharapkan. Oleh karena itu, perluasan cakupan program ke sekolah-sekolah dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Saat ini, jumlah peserta CKG harian tercatat sekitar 180 ribu orang, atau sekitar empat juta orang per bulan. Menkes Sadikin menjelaskan bahwa dengan tambahan 28 juta peserta hingga Desember 2025, program ini masih belum mencapai target yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto, yaitu agar seluruh warga Indonesia berpartisipasi dalam CKG. Oleh karena itu, perluasan program ke sekolah-sekolah menjadi solusi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Perluasan Cakupan CKG ke Sekolah-Sekolah
Program CKG merupakan program terbesar yang dijalankan pemerintah, menargetkan 280 juta orang, jauh lebih besar dibandingkan program makanan bergizi gratis (MBG) yang menargetkan 82,9 juta orang per tahun. Menkes Sadikin menekankan pentingnya CKG dalam deteksi dini penyakit melalui berbagai pemeriksaan yang disesuaikan dengan kelompok usia tertentu. "Kami harus menjangkau semua orang, mulai dari lahir hingga meninggal," ujar Menkes Sadikin. "Saat ini jumlah peserta harian mencapai 180 ribu orang, kami ingin meningkatkannya menjadi 300 ribu orang per hari."
CKG memiliki peran penting dalam deteksi dini penyakit, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih awal dan lebih murah. Program CKG menargetkan tiga kelompok spesifik: CKG pada hari ulang tahun (untuk anak usia hingga enam tahun dan dewasa usia 18 tahun ke atas), CKG di sekolah, dan CKG untuk ibu hamil dan balita. Dengan melibatkan 200 ribu sekolah, diharapkan program CKG dapat menjangkau lebih banyak anak-anak dan remaja Indonesia.
Pemerintah berharap dengan adanya program CKG di sekolah, akan semakin banyak anak-anak yang mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. Deteksi dini penyakit pada anak-anak sangat penting untuk mencegah komplikasi di kemudian hari. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
Target dan Manfaat CKG
Program CKG bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih awal dan lebih efektif. Deteksi dini penyakit juga dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius dan mengurangi biaya pengobatan di masa mendatang. Dengan adanya program ini, diharapkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit dapat ditekan.
CKG di sekolah juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa dan guru tentang pentingnya menjaga kesehatan. Siswa dapat belajar tentang pola hidup sehat dan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Program ini juga dapat membantu mendeteksi penyakit kronis pada anak-anak sejak dini, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat.
Dengan target 280 juta peserta hingga tahun 2025, CKG merupakan program kesehatan terbesar di Indonesia. Program ini menargetkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia. Dengan adanya perluasan program ke 200 ribu sekolah, diharapkan target tersebut dapat tercapai dan kesehatan masyarakat Indonesia dapat semakin meningkat.
Melalui program CKG, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, diharapkan angka kesakitan dan kematian dapat ditekan, serta kualitas hidup masyarakat dapat ditingkatkan.