Indonesia Meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis: Sebuah Pergeseran Besar dalam Kesehatan Nasional
Program cek kesehatan gratis di Indonesia menandai perubahan paradigma dalam sistem kesehatan nasional, beralih dari pengobatan ke pencegahan penyakit untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan produktivitas.
![Indonesia Meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis: Sebuah Pergeseran Besar dalam Kesehatan Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191718.256-indonesia-meluncurkan-program-cek-kesehatan-gratis-sebuah-pergeseran-besar-dalam-kesehatan-nasional-1.jpg)
Jakarta, 11 Februari 2025 - Di tengah cuaca Jakarta yang tak menentu di bulan Februari, warga tetap berdatangan ke Puskesmas Cakung untuk mengikuti program cek kesehatan gratis (CKG). Seorang gadis kecil, didampingi wali, mengambil nomor antrean dan mengenakan gelang kuning sebagai tanda peserta CKG. Ia berpose bak binaragawati di depan kamera sebelum menjalani pemeriksaan.
Hikmah (43), warga Cakung, mengetahui program ini lewat media sosial. Ia menjalani berbagai pemeriksaan, dari gula darah hingga IVA dan deteksi kanker payudara, hanya dalam 30 menit. Rofiqoh (59), peserta lain yang memiliki hipertensi, juga memuji efisiensi dan kelengkapan pemeriksaan, termasuk EKG dan tes urine, meskipun waktunya lebih lama. Keduanya mengakses hasil pemeriksaan melalui aplikasi SATU SEHAT Mobile.
Layanan Inklusif dan Antisipatif
Meskipun sebagian besar peserta dapat dengan mudah mendaftar, Puskesmas Cakung telah mempersiapkan solusi bagi mereka yang menghadapi kendala, seperti tidak memiliki smartphone atau kuota internet. Kepala Puskesmas Cakung, Junaidah, memastikan program CKG tidak mengganggu layanan kesehatan reguler dan berencana menambah kuota 30 peserta per hari, mengingat tingginya antusiasme masyarakat.
Junaidah menekankan pentingnya pencegahan penyakit. Hal senada disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Stella Christie, yang juga mengikuti CKG. Ia merayakan ulang tahunnya di Januari dan masih berhak mengikuti program ini.
Perubahan Paradigma Kesehatan
Stella menekankan pentingnya pergeseran paradigma kesehatan nasional dari kuratif ke preventif. Ia mengajak sembilan juta mahasiswa Indonesia untuk memanfaatkan program ini dan membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan preventif. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyediakan makan bergizi gratis (MBG) untuk mendukung kesehatan anak-anak dan meningkatkan prestasi belajar.
Staf Ahli di Kantor Komunikasi Presiden (KCP), Tubagus Arie Rukmantara, menjelaskan bahwa CKG dan MBG merupakan program saling melengkapi untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045. Program ini merupakan janji kampanye Presiden Prabowo Subianto, termasuk pengembangan rumah sakit berkualitas dan penghapusan tuberkulosis.
Pelaksanaan Program CKG Secara Nasional
Peluncuran CKG pada 10 Februari 2025 disambut antusias. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan cakupan 100 juta orang pada tahun pertama. Kepala KCP Hasan Nasbi menyebutnya sebagai program kesehatan terbesar di Indonesia, tersedia gratis untuk 281 juta penduduk. Juru bicara KCP, Adita Irawati dan Prita Laura, menekankan pentingnya aksesibilitas dan kualitas layanan, serta menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat akan penyakit seperti diabetes berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.
Pemeriksaan yang Komprehensif dan Terarah
CKG menawarkan pemeriksaan spesifik usia untuk mendeteksi penyakit penyebab kematian utama di setiap kelompok umur, termasuk skrining kesehatan mental. Inisiatif ini mendorong kesadaran kesehatan dan gaya hidup sehat, demi produktivitas masyarakat Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan pencegahan penyakit.