Menkes Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Tetap Lancar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tetap berjalan meskipun ada efisiensi anggaran, dengan target 100 juta peserta pada 2025 dan fokus awal pada 50 persen target.

Sidoarjo, Jawa Timur, 14 Februari 2024 - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tetap berjalan sesuai rencana, meskipun pemerintah tengah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran. Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungannya ke Puskesmas Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menkes Budi menekankan bahwa CKG merupakan program prioritas pemerintah. Oleh karena itu, efisiensi anggaran tidak akan memengaruhi kelanjutan program yang menargetkan 100 juta peserta pada tahun 2025. "Targetnya 100 juta peserta, kami akan fokus pencapaian awal sebesar 50 persen dari target tersebut. Jika memang dananya tidak mencukupi, kami akan berkoordinasi dengan presiden dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menambah alokasi anggaran," ujar Menkes Budi.
Prioritas Nasional dan Jaminan Kelanjutan Program
Keyakinan Menkes Budi terhadap kelangsungan CKG sangat kuat. Ia optimis bahwa Presiden dan Kemenkeu akan mendukung penuh program ini dengan menambah anggaran jika diperlukan. Hal ini didasari atas status CKG sebagai program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Fokus saat ini, menurut Menkes Budi, adalah mengaktifkan program CKG di luar Pulau Jawa. Tujuannya adalah pemerataan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk memastikan tercapainya target 100 juta peserta pada tahun 2025, Kemenkes akan melakukan kunjungan rutin ke berbagai puskesmas dan fasilitas kesehatan yang terlibat dalam program CKG di seluruh Indonesia.
Efisiensi Anggaran dan Cakupan CKG
Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah, sebagaimana tertuang dalam surat edaran Kemenkeu, memang memberlakukan pembatasan pada beberapa pos anggaran. Pembatasan ini mencakup biaya operasional, operasional sarana prasarana pendukung kantor, kendaraan dinas, dan perjalanan dinas. Namun, Menkes Budi memastikan bahwa pembatasan ini tidak akan mengganggu pelaksanaan CKG.
Lebih lanjut, surat edaran tersebut juga menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan umum (general medical check-up) bagi pegawai Kemenkes akan dihapuskan. Sebagai gantinya, setiap pegawai akan mendapatkan akses layanan pemeriksaan kesehatan melalui program CKG. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan keberhasilan program CKG.
Tahapan dan Sasaran Program CKG
Pemerintah berencana untuk melaksanakan program CKG secara bertahap. Ke depannya, program ini akan menjangkau semua kalangan, termasuk siswa, yang direncanakan mulai Juli 2025. Berdasarkan situs resmi Kemenkes, program CKG akan difokuskan pada tiga sasaran utama:
- CKG Ulang Tahun: Layanan pemeriksaan kesehatan untuk anak usia 0-6 tahun dan masyarakat usia 18 tahun ke atas di puskesmas dan klinik mitra.
- CKG Sekolah: Pemeriksaan kesehatan bagi siswa di sekolah-sekolah.
- CKG Khusus Ibu Hamil dan Balita: Layanan pemeriksaan kesehatan khusus untuk ibu hamil dan balita.
Dengan strategi yang terencana dan komitmen pemerintah yang kuat, program CKG diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tetap menjadi prioritas utama pemerintah meskipun ada efisiensi anggaran. Komitmen ini diwujudkan dengan rencana untuk mencapai 100 juta peserta pada tahun 2025, dengan fokus awal pada 50 persen target. Pemerintah juga akan memastikan pemerataan akses layanan CKG di seluruh Indonesia, termasuk di luar Pulau Jawa. Program ini akan dilaksanakan bertahap dengan sasaran utama anak-anak, ibu hamil, balita, dan masyarakat umum.