Cianjur Butuh Lebih Banyak SLB: Usulan Penambahan Sekolah untuk Disabilitas Diajukan
Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jabar mengajukan penambahan SLB di Cianjur untuk meningkatkan akses pendidikan bagi penyandang disabilitas yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 orang.

Cianjur, Jawa Barat, 6 Mei 2024 - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, saat ini hanya memiliki satu Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri, yang terletak di Kecamatan Sukanagara. Minimnya akses pendidikan bagi penyandang disabilitas di Cianjur mendorong Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat mengajukan usulan penambahan SLB baru. Usulan ini diajukan mengingat jumlah penyandang disabilitas di Cianjur mencapai lebih dari 1.000 orang, sementara jumlah SLB yang ada dinilai tidak memadai.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah IV Jabar, Nonong Winarni, menyatakan bahwa Pemprov Jabar berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan bagi kaum disabilitas. Usulan penambahan SLB negeri di Kecamatan Sindangbarang telah diajukan, dengan harapan pembangunannya dapat terealisasi pada tahun 2026. "Kami sudah mengajukan tambahan ke Pemprov Jabar dengan harapan tahun 2026 dapat terealisasi pembangunan SLB negeri di Kecamatan Sindangbarang. Saat ini SLB negeri di Cianjur baru satu di Kecamatan Sukanagara," ujar Nonong Winarni.
Terdapat delapan SLB di Cianjur, namun jumlah ini dianggap masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan lebih dari 1.000 penyandang disabilitas. Kondisi ini diperparah dengan distribusi SLB yang tidak merata, sebagian besar terkonsentrasi di wilayah perkotaan dan utara Cianjur.
Minimnya Akses Pendidikan bagi Disabilitas di Cianjur
Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Cianjur turut menyoroti minimnya akses pendidikan bagi penyandang disabilitas di Cianjur. Ketua PPDI Cianjur, Tanti Trisani, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut. "Akses pendidikan untuk penyandang disabilitas masih cukup minim, bahkan dari delapan sebagian besar berada di wilayah perkotaan dan utara, hanya satu di wilayah selatan berstatus negeri," katanya.
Menurut Tanti, keberadaan delapan SLB di Cianjur belum memadai untuk melayani kebutuhan pendidikan sekitar 1.000 penyandang disabilitas. Ia juga menyoroti ketidakmerataan distribusi SLB, dengan sebagian besar sekolah terletak di wilayah perkotaan dan utara Cianjur. Hanya satu SLB negeri yang berada di wilayah selatan.
PPDI Cianjur mendorong pemerintah daerah untuk memaksimalkan program sekolah inklusi di berbagai lembaga pendidikan. Sekolah inklusi dinilai dapat menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan akses pendidikan bagi penyandang disabilitas di tingkat kecamatan. "Kami meminta pemerintah daerah memaksimalkan sekolah inklusi di masing-masing lembaga pendidikan, karena SLB mengkhususkan pada kelompok difabel, dimana di setiap kecamatan terdapat satu sekolah inklusi," jelas Tanti.
Lebih lanjut, Tanti menjelaskan bahwa Cianjur telah memiliki peraturan bupati terkait pendidikan inklusi, seperti yang telah diterapkan di SD Bojongherang, Kelurahan Bojongherang. Ia berharap agar keberadaan SLB dan sekolah inklusi dapat dioptimalkan di setiap kecamatan untuk menjangkau seluruh penyandang disabilitas di Cianjur.
Perlu Peningkatan Akses Pendidikan Inklusif
Pemerintah Kabupaten Cianjur perlu meningkatkan upaya untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh warganya, termasuk penyandang disabilitas. Selain penambahan SLB, perlu juga peningkatan kualitas dan kuantitas sekolah inklusi di seluruh kecamatan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap anak, terlepas dari kondisi fisiknya, memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi penyandang disabilitas dalam mewujudkan akses pendidikan inklusif yang lebih baik di Cianjur tidak dapat diabaikan. Dengan kerja sama yang erat, diharapkan permasalahan akses pendidikan bagi penyandang disabilitas di Cianjur dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.
Dengan adanya usulan penambahan SLB dan pengembangan sekolah inklusi, diharapkan Cianjur dapat menjadi kabupaten yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas, memberikan kesempatan yang sama bagi mereka untuk meraih pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Semoga usulan penambahan SLB di Cianjur segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup penyandang disabilitas di wilayah tersebut.