Cuaca Ekstrem di Palangka Raya: 17 Pohon Tumbang, BPBD Imbau Kewaspadaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya mencatat 17 pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di Januari 2025, dan mengimbau warga untuk waspada serta menghubungi layanan darurat 112 jika diperlukan.
![Cuaca Ekstrem di Palangka Raya: 17 Pohon Tumbang, BPBD Imbau Kewaspadaan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170146.916-cuaca-ekstrem-di-palangka-raya-17-pohon-tumbang-bpbd-imbau-kewaspadaan-1.jpg)
Palangka Raya, Kalimantan Tengah - Cuaca ekstrem yang melanda Kota Palangka Raya pada Januari 2025 mengakibatkan bencana alam berupa pohon tumbang di berbagai titik di kota tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya mencatat setidaknya 17 pohon tumbang, beruntungnya tanpa menimbulkan korban jiwa. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan warga terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem.
Penanganan Pohon Tumbang dan Potensi Bahaya
BPBD Kota Palangka Raya, melalui Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop-PB), Balap, menyatakan bahwa timnya secara aktif melakukan patroli untuk mengidentifikasi pohon tumbang dan potensi bahaya lainnya. Selain 17 pohon yang telah tumbang, BPBD juga melakukan pemotongan pre-emptive terhadap 9 pohon yang dinilai rawan tumbang akibat cuaca ekstrem. Hal ini menunjukkan upaya proaktif BPBD dalam mencegah kejadian yang lebih buruk.
"Jadi di Januari 2025 untuk pohon tumbang berjumlah 17 pohon, kemudian untuk sembilan pohon dilakukan pemotongan berdasarkan karena rawan tumbang pada saat cuaca ekstrem," jelas Balap dalam keterangannya pada Senin lalu. Tim BPBD tidak hanya membersihkan pohon tumbang yang menghalangi jalan, tetapi juga melakukan inventarisasi pohon-pohon berisiko untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Imbauan kepada Masyarakat
BPBD Palangka Raya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan potensi bahaya pohon tumbang. Masyarakat yang melihat pohon di sekitar lingkungannya yang berisiko tumbang dapat menghubungi layanan darurat 112 yang beroperasi 24 jam. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan keselamatan warga.
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan pemotongan pohon di sekitar lingkungannya karena dianggap berisiko, jangan sungkan untuk menghubungi layanan darurat 112 yang selalu siap 1x24 jam," pesan Balap. Selain itu, BPBD juga memberikan imbauan khusus kepada pengendara kendaraan bermotor agar lebih berhati-hati saat berkendara di tengah hujan deras dan angin kencang. Pengendara disarankan untuk mencari tempat aman jika kondisi cuaca memburuk untuk menghindari risiko tertimpa pohon tumbang.
"Keselamatan menjadi prioritas utama. Jangan memaksakan perjalanan jika kondisi cuaca buruk, terutama di kawasan yang banyak pepohonan besar," tambah Balap. Imbauan ini menekankan pentingnya memprioritaskan keselamatan di atas segalanya saat menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Koordinasi dan Sosialisasi
BPBD Kota Palangka Raya juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani dampak cuaca ekstrem dan memastikan kelancaran aktivitas warga. Upaya sosialisasi juga dilakukan melalui berbagai platform, termasuk media sosial dan media massa, serta penyampaian langsung kepada masyarakat selama patroli. Koordinasi dan sosialisasi yang efektif merupakan kunci dalam menghadapi bencana alam dan meminimalisir dampaknya.
Kejadian pohon tumbang di Palangka Raya ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti imbauan dari BPBD serta instansi terkait. Dengan kerjasama dan kewaspadaan bersama, diharapkan dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.