Waspada Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Denpasar
BPBD Kota Denpasar mengimbau masyarakat waspada pohon tumbang setelah angin kencang menyebabkan kerusakan di sejumlah titik di Kota Denpasar, Bali.
Angin kencang yang melanda Kota Denpasar, Bali sejak Minggu (9/2) telah menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Imbauan Waspada dari BPBD Denpasar
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, pada Selasa (11/2) menyatakan bahwa cuaca ekstrem dengan angin kencang dan hujan masih berpotensi terjadi. Berdasarkan data sementara, BPBD mencatat setidaknya 18 pohon tumbang atau patah dahannya di berbagai lokasi. Selain itu, tiga atap rumah warga juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.
"Sesuai dengan prakiraan BMKG, pada awal tahun cuaca ekstrem, dapat kami sampaikan angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang, saat ini sedang ditangani," ujar Joni Ariwibawa. BPBD Kota Denpasar tengah bekerja keras menangani dampak dari peristiwa ini, termasuk membersihkan puing-puing pohon dan membantu warga yang terdampak.
Langkah Antisipasi dan Himbauan Kepada Masyarakat
Menanggapi situasi ini, BPBD Kota Denpasar mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati. Joni Ariwibawa menekankan pentingnya mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. "Kami imbau masyarakat agar selalu hati-hati dan waspada, jika tidak begitu penting agar tidak bepergian," pesannya.
Tidak hanya itu, BPBD juga mengajak masyarakat untuk mengikuti imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Bali. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan ini sangat penting untuk meminimalisir risiko.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar telah ditugaskan untuk terus memantau dan memangkas pohon-pohon rindang yang berpotensi membahayakan. Sementara itu, Satuan Tugas Biru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) fokus membersihkan gorong-gorong dan saluran air untuk mencegah terjadinya banjir.
Kerjasama Antar Instansi dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Kerjasama antar instansi pemerintah di Kota Denpasar dalam menangani dampak cuaca ekstrem ini patut diapresiasi. Koordinasi yang baik antara BPBD, DLHK, dan DPUPR menunjukkan kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam. Namun, peran serta masyarakat juga sangat penting. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan resmi merupakan kunci utama dalam meminimalisir dampak negatif dari cuaca ekstrem.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari BPBD setempat. Langkah-langkah antisipasi sederhana, seperti mengamankan barang-barang di sekitar rumah dan menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan dan angin kencang, dapat membantu mengurangi risiko.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.