15 Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem di Mataram
Cuaca ekstrem di Mataram, NTB menyebabkan 15 pohon tumbang, gelombang pasang, banjir, dan kerusakan rumah; BPBD mengimbau warga tetap waspada.
![15 Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem di Mataram](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/10/170134.280-15-pohon-tumbang-akibat-cuaca-ekstrem-di-mataram-1.jpeg)
Mataram dilanda cuaca ekstrem yang mengakibatkan 15 pohon tumbang dalam sepekan terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan kejadian ini pada Senin, 10 Februari. Tujuh pohon tumbang terjadi hanya pada hari itu saja, menambah jumlah akumulasi dari hari Sabtu sebelumnya.
Penanganan Pohon Tumbang dan Dampak Cuaca Ekstrem
Tim Kesiapsiagaan Bencana Kota Mataram langsung mengevakuasi pohon-pohon tumbang setelah menerima laporan dari BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Semua pohon tumbang, kecuali satu pohon kenari besar di samping Kantor Gubernur NTB, telah berhasil dievakuasi dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Proses evakuasi pohon kenari membutuhkan waktu lebih lama karena ukurannya yang besar dan tinggi, namun ditargetkan selesai pada hari yang sama.
Selain pohon tumbang, cuaca ekstrem juga menyebabkan gelombang pasang, banjir, dan jebolnya tanggul Kali Ancar di wilayah Kekalik. Beberapa rumah di Babakan dan Ampenan juga rusak akibat puting beliung. Meskipun terjadi genangan di beberapa titik, genangan tersebut merupakan titik lama dan tidak terlalu mengkhawatirkan karena surut setelah hujan reda. BPBD berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menangani kerusakan infrastruktur.
Imbauan Kewaspadaan dan Peringatan Dini
Meskipun penanganan dampak cuaca ekstrem berjalan cepat dan tepat, BPBD Kota Mataram tetap mengimbau masyarakat untuk waspada. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 13 Februari 2025. Masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah jika tidak ada keperluan mendesak guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Irwan Rahadi, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram sekaligus Kasatpol PP Kota Mataram, menekankan pentingnya kewaspadaan. "Genangan terjadi karena volume air tidak sesuai kapasitas saluran. Alhamdulillah, sejauh ini dampak cuaca ekstrem masih bisa ditangani cepat dan tepat," katanya. Namun, peringatan dini dari BMKG untuk periode 10-13 Februari di Kota Mataram dan sekitarnya menunjukkan perlunya kewaspadaan ekstra dari masyarakat.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah yang rawan terhadap cuaca ekstrem. Koordinasi antar instansi pemerintah dan kesadaran masyarakat sangat krusial dalam meminimalisir dampak kerugian.